Banyak Turnamen Batal, Ini Strategi Khusus Untuk Greysia/Apriyani

Banyaknya turnamen yang gagal diselenggarakan akibat covid-19 membuat mental atlet khususnya Greysia/Apriyani, yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020, har
Banyaknya turnamen yang gagal diselenggarakan akibat covid-19 membuat mental atlet khususnya Greysia/Apriyani, yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020, har (Foto : )
Banyaknya turnamen yang gagal diselenggarakan akibat Covid-19 membuat mental atlet khususnya Greysia/Apriyani, yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020, harus ditingkatkan lagi.
Di All England, pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani gagal tanding karena seluruh tim Indonesia dipaksa mundur kala itu.Sementara Malaysia Open 2021 dan Singapura Open 2021 yang rencananya menjadi turnamen antara sebelum ke Tokyo juga batal digelar karena pandemi Covid-19 yang kembali mengganas.Hal tersebut sangat mempengaruhi mental para atlet termasuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang seharusnya banyak melakukan latih tanding menjelang Olimpiade Tokyo."Pasti ada pengaruhnya pembatalan turnamen-turnamen itu, terutama untuk kondisi mentalnya. Sebagai atlet kan butuh suasana kompetisi untuk mencoba hasil latihan. Begitu juga pelatih, untuk bisa menilai hasil latihan ini efektif atau tidak. Tetapi nyatanya tidak ada ajang untuk melakukan itu," kata pelatih bulutangkis ganda putri Eng Hian, saat diwawancarai di pelatnas Cipayung, Selasa (8/6/2021).Di lain hal, batalnya pertandingan membuat Greysia/Apriyani tak bisa mengenali lawan. Biar bagaimanapun, seorang atlet bisa saja berkembang dari waktu-ke waktu."Selain itu, kami akhirnya tidak bisa terlalu membaca kekuatan lawan. Tapi berdasarkan hasil turnamen sebelumnya, tanpa mengecilkan negara lain, saya masih melihat persaingan tetap akan dari Jepang, China, dan Korea," ucap pelatih yang akrab disapa Didi ini.Untuk mengantisipasi hal tersebut, Didi sudah menyiapkan menu latihan tidak biasa bagi Greysia/Apriyani. Mereka akan menggelar uji coba dengan melawan tim ganda putra."Jadi persiapan untuk Greys/Apri dari dua minggu lalu saya masih fokus ke peningkatan
strength dan endurance . Fokus stabilisasi daya tahan, konsistensinya untuk bermain dengan durasi yang lebih lama. ""Dua minggu ke depan baru nanti akan ada perubahan ke pola pergerakan dan spsesifik akurasi. Kira-kira tiga minggu sebelum hari-H baru fokus ke strategi dan kompetisi," jelas Didi."Saya juga sudah menyiapkan menu uji coba dengan ganda putra untuk menambah kecepatan dan kekuatan mereka," tutup Didi.Namun Didi tak menjelaskan waktu latih tanding para atlet tersebut.Menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dihelat pada 23 Juli - 8 Agustus nanti, pelatih Eng Hian juga memperhatikan kondisi psikologis anak asuhnya, dengan berkonsultasi dengan psikiater.