Kena OTT KPK, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Awali Karir Jadi Pengusaha dan Akademisi

gubernur sulsel nurdin abdullah foto sulselprov.go.id
gubernur sulsel nurdin abdullah foto sulselprov.go.id (Foto : )
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dini hari tadi. Lalu seperti apa awal karir Nurdin sebelum terjun ke dunia politik? Berikut profilnya.
Nurdin Abdullah merupakan anak sulung dari enam bersaudara. Pria kelahiran Parepare pada 7 Februari 1963 ini masih keturunan Raja Bantaeng ke-27.Ayah Nurdin adalah seorang anggota TNI yang berasal dari Kota Bantaeng. Sementara ibunya, yang berasal dari Soppang, berprofesi sebagai ibu rumah tangga.Seperti dilansir Viva, setelah lulus dari SMAN 5 Makassar, Nurdin melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) dan lulus tahun 1986.Lulus S1, Nurdin langsung mengejar gelar master dan doktornya di Agriculture Kyushu University, Jepang. Gelar doktor ia raih pada 1994.Sebelum terjun ke dunia politik, Nurdin juga dikenal sebagai pengusaha sukses.Saat berusia 34 tahun, Nurdin mendirikan PT Tokai Material Indonesia di Makassar.Ia kemudian memimpin empat perusahaan Jepang, yaitu PT Maruki International Indonesia, Hakata Marine Indonesia, Hakata Marine Hatchery, dan Kyushu Medical Co., Ltd.Di dunia pendidikan, Nurdin pernah menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin dan Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar. Pada 2008, Nurdin telah menyandang gelar profesor.Masih pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai Bupati Bantaeng bersama wakilnya Andi Asli Mustajab.Selama menjabat, banyak perubahan yang terjadi di Kota Bantaeng. Salah satunya yaitu di bidang kesehatan.Nurdin pun menjabat kembali sebagai Bupati Bantaeng di periode berikutnya hingga 2018.Dalam Pilkada serentak 2018, Nurdin maju sebagai calon gubernur, berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman sebagai wakilnya.Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).Pasangan ini pun akhirnya memenangi Pilkada dan dilantik pada 5 September 2018 oleh Presiden Joko Widodo.