Begini Kiat Mensos Melancarkan Distribusi Sembako ke Indonesia Timur

Begini Kiat Mensos Melancarkan Distribusi Sembako ke Indonesia Timur
Begini Kiat Mensos Melancarkan Distribusi Sembako ke Indonesia Timur (Foto : )
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku berpikir keras selama berhari-hari tentang bagaimana caranya distribusi barang kebutuhan pokok di Indonesia Timur lebih efisien dari biasanya.
Menurut Tri Rismaharini, dengan distribusi yang lancar, harga barang tentu lebih mudah dijangkau masyarakat di sana. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Indonesia Timur bisa segera terwujud.“Saat ini saya sedang memikirkan untuk bagaimana saudara-saudara kita di Indonesia Timur, Papua, NTT, Maluku, dan Ambon, mereka bisa mendapatkan harga yang mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan di Jawa,” kata Risma saat kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/2/2021).Ia menuturkan, distribusi sembako di Indonesia Timur tidak semudah seperti di Jawa. Di sana, karena kondisi alam, jalur yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak mudah. Bahkan, antara satu kampung dengan kampung lainnya saja tidak ada akses jalan.“Tahu yang namanya Asmat (Papua), itu tidak ada dihubungkan dengan jalan,” ujarnya.Risma mengaku menemukan salah satu cara untuk mengatasi itu yakni dengan mengoptimalisasikan penggunaan teknologi informasi seperti yang dilakukan oleh aplikasi Super.“Sebetulnya saya malah enggak tahu kalau mereka (Super) buat aplikasi untuk sembako. Yang saya tahu mereka menyumbang, seperti masker dan sanitizer,” ujarnya.“Kebetulan saya dari Demak dan pulang ke Surabaya sekalian datang ke sini, untuk terima bantuan. Tapi ternyata tadi saya mendengarkan bahwa aplikasi Super juga bergerak di distribusi sembako,” sambung dia, seperti dilansir dari viva.co.id.Risma berharap aplikasi ini ke depan, tidak hanya konsentrasi pada pemesanan sembako. Namun juga memikirkan soal cara pendistribusiannya, termasuk ke Indonesia Timur.Begitu sudah siap, mantan Wali Kota Surabaya itu akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan mengenalkan teknologi tersebut ke warga Indonesia Timur.“Nanti ke sana saya cuma tinggal ngajari saja bagaimana cara buatnya,” ujarnya.