Khawatir Kasus Covid-19 Naik Lagi, China Larang Warganya Mudik Imlek

Takut Kasus Covid-19 Besar Lagi, China Larang Warganya Mudik Tahun Baru Imlek
Takut Kasus Covid-19 Besar Lagi, China Larang Warganya Mudik Tahun Baru Imlek (Foto : )
Warga China memiliki tradisi pulang ke kampung halaman pada saat libur Imlek. Namun lantaran khawatir, angka penularan Covid-19 meningkat lagi, otoritas China melarang warganya mudik Imlek. 
Biasanya menjelang tahun baru China atau Imlek, masyarakat China memiliki tradisi pulang ke kampung halamannya. Tahun lalu, pemerintah China sudah melarang mudik imlek saat pandemi Covid-19 merajalela di negeri itu.Tahun ini, pemerintah China kembali menyerukan untuk menghindari perjalanan “tidak penting” selama periode liburan untuk mencegah bangkit kembali virus corona.Tahun baru Imlek dikenal juga sebagai Festival Musim Semi di China. Masuk ke dalam libur terpenting dalam kalender China, setara dengan Thanksgiving, Natal dan tahun baru.Bagi sebagian orang yang meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja, ini satu-satunya waktu yang tepat untuk pulang.Hanya saja Komisi Kesehatan Nasional China telah memberlakukan aturan baru yang mengharuskan orang yang pulang kampung untuk tes covid 7 hari sebelumnya.Selain itu mereka juga diharuskan untuk isolasi selama 14 hari di rumah pada saat kedatangan.Beberapa pemerintah daerah bahkan menambahkan aturan yang lebih ketat. Misalnya, dibeberapa tempat orang yang kembali harus menghabiskan waktu 14 hari di hotel karantina yang dipilih pemerintah. Alih-alih mereka diawasi di rumah bersama keluarga mereka.Dilansir dari CNN, pembatasan baru ternyata memicu kemarahan masyarakat China di media sosial. Beberapa dari mereka mempertanyakan kebijakan pemerintah tersebut di saat banyak orang mengharapkan pulang kampung."Saya ingin bertanya, apakah Anda benar-benar memikirkannya dan memeriksanya sebelum membuat kebijakan ini?" tanya seorang netizen memposting di Weibo, layanan mirip Twitter di China.Pada 2021 menjadi tahun kedua China merayakan Imlek dengan kondisi pandemi Covid-19.Tahun lalu, stasiun kereta utama Beijing dipadati pelancong yang akan pulang kampung. Saat itu pihak berwenang di China belum mengumumkan virus tersebut dapat ditularkan antar manusia.Kota Wuhan akhirnya
lockdown dua hari sebelum Imlek, di saat jutaan orang sedang dan sudah melakukan perjalanan.Usai liburan, banyak yang terjebak di kampung halaman mereka, karena pembatasan perjalanan baru mencegah mereka kembali ke kota tempat mereka bekerja.Tahun ini, Kementerian Perhubungan China memperkirakan 1,15 miliar perjalanan akan dilakukan selama 40 hari periode perjalanan tahun baru.Data ini lebih sedikit 61 persen dari tahun 2019 dan 22 persen lebih sedikit dari tahun lalu. Jika prediksinya benar, maka itu akan menjadi jumlah perjalanan terendah yang dilakukan sejak tahun 2003.