Rata-rata Vaksinasi COVID-19 di Jateng Capai 68 persen, Pekalongan Tertinggi

Ganjar Pranowo-vaksinasi
Ganjar Pranowo-vaksinasi (Foto : )
Capaian pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jawa Tengah menyentuh angka 68,92 persen. Hal itu terungkap dalam video conference Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan dengan Kabupaten/Kota Se-Indonesia, semalam (29/1/21).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, rata-rata vaksinasi di Jawa Tengah mencapai 68,92 persen. Dari angka tersebut, Kota Pekalongan meraih capaian jumlqh vaksinasi tertinggi, yaitu 83,17 persen.“Kalau lihat dari grafiknya bentuknya bagus. Jadi presentasi vaksin COVID-19 (di Jateng) ini per 28 Januari jam 17.15 wib, relatif angkanya tertinggi Kota Pekalongan 83,17 persen. Rata-rata provinsi 68,92 persen, terendah 51,06 persen,” tegasnya.Ia menambahkan, realisasi prlaksanaan belum bisa 100 persen karena ada tenaga kesehatan yang tidak memenuhi syarat untuk divaksin.“Ini yang nakes dulu ya, dan ada yang komorbid tapi komorbidnya lagi kambuh sehingga mesti menunggu. Ada yang lagi hamil, pokoknya yang memenuhi syarat itu tidak bisa. Tapi yang lain alhamdulillah bisa berjalan dengan baik,” ujar Ganjar, di rumah dinasnya, Jumat malam (28/1).Atas capaian ini, kata Ganjar, Mendagri mengisyaratkan ada dana insentif daerah yang akan diberikan pada daerah yang cakupan vaksinasinya tinggi.Berkaitan dengan itu juga, Ganjar berencana memberikan penghargaan pada daerah-daerah yang mampu melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan baik dan cepat.“Dan saya juga akan menyiapkan penghargaan buat Kabupaten Kota dan Rumah Sakit atau Puskesmas yang the best-the best lah, jadi kalau kita lihat sih perkembangannya cukup bagus ya,” ujarnya.Sebagai informasi, 35 Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah telah melaksanakan vaksin COVID-19. Tiga daerah yakni Kota dan Kabupaten Semarang serta Kota Surakarta telah melaksanakan vaksin tahap dua. Sedangkan yang lainnya, menyusul disesuaikan pengiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan.(Teguh Joko Sutrisno)