Semarang Mau Bikin Jembatan Kaca Sepanjang 64 Meter di hutan Tinjomoyo

jembatan kaca semarang
jembatan kaca semarang (Foto : )
Jembatan kaca jadi spot ikonik dan trend wisata di beberapa negara belakangan ini. Seperti di Cina maupun Korea. Tak mau kalah, Kota Semarang bakal membangun jembatan kaca di atas Sungai Kaligarang yang tersambung ke hutan Tinjomoyo.
Ini adalah project unggulan Pemerintah Kota Semarang yang seharusnya telah dikerjakan pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 membuat project tersebut tertunda akibat terdampak refocusing anggaran Pemerintah Kota Semarang yang lebih berkonsentrasi pada penanganan virus corona.Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akhirnya memutuskan untuk kembali mengupayakan berjalannya project jembatan kaca tersebut di tahun 2021, sebagai bagian dari project strategis yang sebelumnya tertunda."Pembangunan jembatan kaca hutan wisata Tinjomoyo menjadi prioritas guna mendorong bangkitnya perekonomian Kota Semarang yang fokus pada kegiatan perdagangan dan jasa, yang bertumpu pada sektor pariwisata," jelas Walikota Semarang Hendrar Prihadi, (16/12/20).Ia mengharapkan, adanya objek wisata jembatan kaca di Kota Semarang, mampu memperkuat daya tarik kota dan mampu menggairahkan perputaran ekonomi.Jembatan kaca yang akan dibangun nantinya dibuat khusus untuk wisata, dan dilengkapi efek kaca pecah, yang mampu menantang adrenalin pengunjung."Secara teknis jembatan kaca ini memiliki atraksi tertentu, yang kemudian dapat mendorong pengunjung untuk mengunggahnya ke media sosial, dimana ini juga menguntungkan dari segi promosi kota," pungkasnya.Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Sih Rianung secara detail menerangkan, jembatan kaca nantinya akan dibangun melintasi sungai Kaligarang yang berdekatan dengan hutan wisata Tinjomoyo.“Panjangnya 64 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 15 meter, memang tidak setinggi yang ada di luar negeri, tapi kami upayakan agar tidak kalah menarik,” jelasnya.Untuk membangun jembatan kaca, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan anggaran sebesar 12 milyar rupiah.
Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jateng