Terungkap, Maradona Diduga Meninggal karena Dibunuh, Ini Pengakuannya

maradona
maradona (Foto : )
Terungkap, ada dugaan kematian pesepak bola Maradona karena dibunuh. Hal itu lantaran pengakuan perawat pribadinya telah berbohong terkait laporan kesehatan Maradona.
Ada pihak yang menyebut bahwa pesepakbola Maradona sejatinya bisa diselamatkan. Namun kepala kesehatan takut bahwa maradona mungkin dibunuh.Ada dugaan juga, orang-orang di sekitarnya yang berjuang untuk memperebutkan tanah milik Maradona, ikut dalam skenario itu.Maradona meninggal, dalam usia 60 tahun, di rumahnya di San Andres dekat Buenos Aires, pada Rabu (11/18/2020). 
Saat dilaporkan meninggal, Maradona dikatakan mengalami serangan jantung. Dilansir dari mirror.co.uk seorang perawat pribadi Maradona, Dahiana Gisela pada hari minggu (11/29/20202) mengakui bahwa dia telah berbohong.Kebohongannya yakni memberikan pemeriksaan kesehatan pada Maradona di hari dia meninggal karena serangan jantung.Dalam laporan yang diberikan oleh firma medis swasta Medidom menyatakan, perawat yang bertugas malam di sana pada pagi harinya pukul 06.30.Perawat itu kemudian memeriksa keadaan Maradona yang masih bernafas normal.Lalu perawat Dahiana Gisela yang menggantikannya pagi itu mengatakan dia mendengar Maradona berada toilet sekitar jam 7.30 pagi. Tetapi tidak masuk ke kamar bintang sepak bola itu.Dan dia mengaku mencoba memeriksa tanda-tanda vital Maradona pada pukul 09.20, tetapi sang bintang menolak untuk di periksa.Psikiater Susana dan Psikolog Carloz Diaz melakukan kunjungan ke kediaman Maradona pada pukul 11.55. Namun sesampai di kediamannya Maradona, ia tidak merespon saat kamarnya diketuk berkali-kali.Pada pukul 12.10, Maradona sudah tidak memiliki denyut nadi dan sempat dilakukan PCR oleh perawat yang bertugas disana.Tetapi laporan itu sekarang menjadi pusat kontroversi setelah perawat Dahiana Gisela memberi tahu penyelidik.Dahiana mengatakan bahwa dia sama sekali tidak memasuki kamar tidur Maradona pagi itu."Dibuat untuk berbohong" ujar Dahiana.Gisela dipaksa oleh Medidom untuk menulis laporan bahwa dia telah mencoba untuk memeriksa tanda-tanda vital Maradona di pagi itu.Kenyataanya dia tidak melakukan pengecekan dan membiarkan Maradona beristirahat.Namun sampai saat ini juga Medidom belum memberi tanggapan mengenai hal tersebut.Jaksa penuntut negara telah menganalisis rekaman CCTV dari kediaman tempat tinggal Maradona. Serta telepon genggam perawat yang menjaganya beberapa jam sebelum kematiannya.Mereka mengatakan sejauh ini tidak ada yang menunjuk pada tindak kriminalitas. Ia bersikeras bahwa semuanya sejauh ini Maradona meninggal karena penyebab alami.Sementara itu Dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque membantah bertanggung jawab atas kematian mantan pesepakbola itu.Bantahan itu disampaikan setelah polisi menggerebek rumah dan praktek operasinya pada hari Minggu (11/29/2020).Dalam penggerebekan itu, polisi menyita laptop, catatan medis, dan perangkat seluler.Media Argentina melaporkan bahwa polisi sedang mencoba untuk mencari tahu apakah ada kelalaian dalam perawatan Maradona.Penggeledahan tempat milik ahli bedah saraf Leopoldo Luque dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan tidak disengaja.Penyelidikan itu dipicu oleh keprihatinan yang diajukan oleh putri Maradona Dalma, Gianinna dan Jana atas perawatan ayahnya. Luque kemudian memberikan konferensi pers, di mana dia membantah melakukan kesalahan.