Warga Resah dan Curiga, Monyet Ekor Panjang Mulai Turun Gunung Merapi

Warga Resah dan Curiga, Monyet Ekor Panjang Mulai Turun Gunung Merapi (Foto Istimewa)
Warga Resah dan Curiga, Monyet Ekor Panjang Mulai Turun Gunung Merapi (Foto Istimewa) (Foto : )
Aktivitas Gunung Merapi yang saat ini naik level menjadi siaga diduga membuat keadaan di sekitar gunung tersebut berbeda dari biasanya.
Hal itu diketahui dengan perubahan perilaku binatang, seperti kera ekor panjang. Binatang itu diketahui telah turun sampai permukiman di Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Magelang, Jawa Tengah.Aan seorang warga setempat mengatakan, kera ekor panjang diketahui turun di lokasi perkampungan dan terlihat berada di atas dahan pohon langsat.Munculnya monyet itu di samping rumah warga, pada pukul 05.00 WIB itu, membuat warga menerka-nerka dengan mengaitkan aktivitas Merapi."Memang tadi sekitar jam 5 pagi ada satu ekor monyet berada di samping rumah. Kalau kata orang-orang tua kalau kedatangan hewan liar seperti itu berarti malah tempatnya aman,” katanya, Rabu (18/11/2020).Muhseran (72), kakek Aan menuturkan, memang saat ia pulang dari masjid melihat seekor kera di samping rumahnya, tepatnya di pohon langsat.Ia melihat kera tersebut melompat di atas pohon, kemudian dihalaunya. Warga justru meyakini wilayah yang didatangi kera atau hewan lainnya adalah kawasan aman.“Pulang dari subuhan di samping rumah melihat monyet ekor panjang seperti mau mencari makan. Tapi biasanya kalau diampiri hewan liar itu adalah lokasi yang aman," katanya.Jumar (70) warga lainnya juga mengaku melihat kera satu ekor di pohon bambu dan tiga ekor di pepohonan lain.Dikatakan, kemunculan kera di desanya setelah aktivitas Merapi menunjukkan peningkatan baru kali ini.“Tadi pagi, di pucuk bambu ada satu, di pohon lain ada tiga ekor, jadi empat ekor. Warga sini kalau ada monyet tanda-tanda daerah aman. Semenjak status siaga Merapi baru kali ini ada monyet ekor panjang turun sampai lokasi perkampungan. Jika di atas panas (Merapi), dimungkinkan hewan turun, kemungkinan mau mencari makanan," katanya.Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Wiryawan mengaku belum menerima laporan.Adanya kera turun dengan jumlah satu atau dua ekor dirasa merupakan hal wajar. Akan tapi jika sudah mengganggu warga atau merusak tanaman maka perlu ditindaklanjuti."Kalau hanya satu atau dua ekor, juga biasa turun karena itu bagian dari perilaku mereka, dinamika kelompok. Jadi jika ada kelompok yang habis berkelahi kemudian tersingkir. Jadi nanti butuh penyesuaian lagi untuk masuk ke kelompok. Tapi tidak menutup kemungkinan sekarang juga karena aktivitas Gunung Merapi," terangnya, seperti dikutip dari Kumparan.