Persiraja Banda Aceh Putuskan Bertahan di Yogyakarta Meski Liga 1 Ditunda

Persiraja Pertahankan Pelatih Hendri Susilo
Persiraja Pertahankan Pelatih Hendri Susilo (Foto : )
Persiraja Banda Aceh putuskan bertahan di Yogyakarta meski Liga 1 ditunda. Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk memutuskan nasib kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia secepatnya.
Kesebelasan Persiraja Banda Aceh memutuskan untuk tetap bertahan di Yogyakarta meski PSSI telah mengumumkan secara resmi menunda kelanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan didampingi Menpora Zainudin Amali dan Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengumumkan penundaan kick off pecan keempat Liga 1 pada Selasa 29 September 2020.Alasan utama penundaan lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2020 tidak lain karena PSSI dan PT LIB belum mendapatkan ijin keramaian dari pihak kepolisian pusat hingga daerah terkait Pandemi Covid-19. PSSI berharap bias memulai lanjutan kompetisi Liga 1 awal November 2020.Sementara itu, Persiraja Banda Aceh yang sudah berada di Yogjakarta memutuskan untuk melanjutkan pemusatan latihan di kota Gudeg. Pasalnya waktu satu bulan lebih efektif untuk mematangkan persiapan tim dan menghemat biaya daripada harus kembali terbang ke Banda Aceh."Tim tetap bertahan di Yogyakarta sampai ada kejelasan lanjutan kompetisi Liga 1 dari PSSI. Penundaan ini mendadak, ini membuat kami bingung," kata Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani seperti dilansir Antara, Rabu.Menyangkut dengan biaya selama di Yogyakarta, Rahmat Djailani mengatakan PSSI hanya menanggung hotel. Sedangkan biaya selain hotel menjadi tanggungan manajemen Persiraja. Seperti dengan sewa lapangan tempat latihan, menjadi tanggungan Persiraja. Untuk tempat latihan selama di Yogyakarta, Persiraja menggunakan Lapangan Piyungan."Tim pelatih sedang menyusun program latihan selama di Yogyakarta. Termasuk mengagendakan pertandingan uji coba seperti dengan PSS Sleman, PSIM, serta beberapa tim lainnya," kata Rahmat Djailani menambahkan.Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 untuk memutuskan nasib kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut secepatnya. Klub membutuhkan kepastian apakah kompetisi bias digelar atau dihentikan, agar pengeluaran klub tidak sia sia dimasa pandemic Covid-19."Beri keputusan, apakah kompetisi berlanjut atau dibubarkan. Sebab, keputusan ini sangat berpengaruh kepada tim maupun pemain," kata Nazaruddin Dek Gam.Menurut Nazaruddin Dek Gam, jika hingga November belum ada kepastian, kemudian PSSI memutuskan liga digelar Desember, maka Persiraja memutuskan tidak akan mengikuti lanjutan kompetisi Liga 1.Untuk saat ini, Nazaruddin Dek Gam menyatakan sudah memutuskan pemain, pelatih, dan ofisial Persiraja tetap bertahan di Yogyakarta hingga dua pekan ke depan sambil menunggu keputusan PSSI."Jika kembali ke Aceh, yang dikhawatirkan kondisi fisik pemain akan menurun. Dan ini tentu menyulitkan untuk kembali ke kondisi prima. Mau tidak mau, sebagai presiden klub, harus menerima kenyataan ini," kata Nazaruddin Dek Gam menegaskan.