KROSCEK: Jokowi Takut Datang ke PBB karena Pasukan Sniper Sudah Menunggu

pbb fi
pbb fi (Foto : )
Status dan unggahan Facebook. (Foto: Screenshot Facebook/ Hendra Madani)[/caption]Status dan unggahan yang dibagikan akun Facebook Hendra Madani, telah direspon sebanyak 25 reaksi, 5 komentar dan telah dibagikan 20 kali oleh pengguna Facebook.Lantas benarkah, klaim dari sumber yang menyebut, Jokowi takut datang ke sidang PBB karena pasukan sniper sudah menunggu?Berikut krosceknya.Seperti dilansir
turnbackhoax.id,
Minggu (27/9/2020), berdasarkan penelusuran klaim tersebut tidak benar. Faktanya Sidang Majelis Umum PBB tahun ini untuk pertama kalinya digelar secara langsung dan virtual akibat pandemi virus corona.Sidang Umum PBB tahun ini diadakan secara virtual untuk pertama kalinya dalam sejarah karena pandemi virus Corona. Presiden Majelis Umum PBB Tijjani Muhammad-Bande yang berasal dari Nigeria mengatakan pertemuan virtual itu dijadwalkan pada 22-29 September 2020 dan dilakukan dengan pidato yang direkam sebelumnya oleh para pemimpin dunia.Hal tersebut dipaparkan dalam artikel news.detik.com, (11/6/2020) berjudul, “Pertama dalam Sejarah, Sidang Umum PBB Akan Digelar Virtual karena Corona”[caption id="attachment_379739" align="alignnone" width="411"] Artikel sidang PBB digelar virtual.  (Foto: Screenshot news.detik.com)[/caption]Berikut kutipannya,"Saya menduga bahwa pembatasan perjalanan internasional dan pertemuan besar secara langsung sebagai akibat dari pandemic penyakit virus Corona (COVID-19), mungkin, dalam berbagai tingkat, masih berlaku pada September 2020," tulis Muhammad-Bande seperti dilansir AFP, Kamis (11/6/2020)""Negara-negara anggota harus mengirimkan kepada PBB pidato berdurasi 15 menit yang dibawakan oleh presiden, perdana menteri, menteri pemerintahan, atau duta besar PBB setidaknya lima hari sebelum pertemuan. Seorang diplomat dapat menghadiri pertemuan tatap muka di mana pidato akan disiarkan atau dibacakan dari podium Assembly Hall PBB."Kemudian terkait klaim di status yang disebut oleh sumber bahwa dalam cuplikan pidato, Jokowi menasehati negara lain dan menganjurkan PBB harus berbenah diri, ditemukan fakta bahwa Jokowi memberikan tiga pemikiran pada pelaksanaan Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.Pada pidato yang diberikan secara virtual itu pada 22 September 2020 waktu New York atau Rabu 23 September 2020 waktu Indonesia, presiden memaparkan pemikiran Indonesia untuk perubahan di tubuh PBB.Penegasan ini terangkum dalam artikel