Merangkap Jadi PSK, Mahasiswi ini Mengaku Selalu Dibooking Pak Kades Tiap Selesai Pencairan Dana Desa

Merangkap Jadi PSK, Mahasiswi ini Mengaku Selalu Dibooking Pak Kades Tiap Selesai Pencairan Dana Desa (Foto suara.prabumulihpos.com)
Merangkap Jadi PSK, Mahasiswi ini Mengaku Selalu Dibooking Pak Kades Tiap Selesai Pencairan Dana Desa (Foto suara.prabumulihpos.com) (Foto : )
Merangkap jadi PSK atau Pekerja Seks Komersial, Mahasiswi ini mengaku selalu dibooking Pak Kades setiap selesai pencairan dana desa.
Ulah oknum kepala desa itu memang manusiawi dan hasrat menyalurkan nafsu birahi kadang tak bisa terbendung.Bahkan demi sebuah pelampiasan syahwat duniawinya itu, terkadang nekat memesan wanita yang menjajakan diri sebagai pelayan lelaki hidung belang.Saat ini, meski masih pandemi, namun para penjaja seks itu seolah tak menghiraukan bahaya wabah Covid-19, para PSK ini tetap saja menerima pelanggan.Seperti dikutip dari
suara.prabumulihpos.com,  di Makassar, Sulawesi Selatan, aktivitas Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dulu bernama Ujung Pandang ini, tetap lancar di tengah Pandemi Covid-19.Melalui aplikasi pertemanan dari android, mereka menjajakkan diri ke pria hidung belang.Oknum pejabat, pengusaha bahkan kepala desa tetap rutin membooking wanita untuk sekadar peras keringat di atas ranjang.“Pakde (kepala desa) kadang sekali datang dalam enam bulan. Kalau datang kadang kita dibooking tiga hari, mumpung habis pencairan gaji,” kata Rh.Gadis bertubuh langsing yang mengaku mahasiswi semester lima di salah satu kampus di Kota Makassar mengaku pelanggannya ada dari beberapa kabupaten.“Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten kalau desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ungkapnya.Selama pandemi Covid-19, memang dirinya sepi pelanggan lantaran adanya larangan melakukan perjalanan lintas daerah serta aturan jarak sosial.“Ada juga yang nekat datang, tapi hanya satu atau dua orang,” pungkas gadis berambut pirang ini.