Menikahi Roh Kekasih Demi Cinta, Kisah Pernikahan Anumerta

Pernikahan adalah momen sakral dua orang yang saling mencintai akhirnya resmi mengikat janji hingga maut memisahkan. Namun, apa jadinya jika salah satu pengantin harus pergi selama-lamanya sebelum pernikahan dilangsungkan? Adalah Pernikahan Anumerta. Disebutnya demikian karena pernikahan ini dilakukan saat salah satu pengantin adalah seorang yang telah meninggal dunia. Sebagian besar akan membatalkan pernikahan yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari ini. Meski demikian ada pula yang terus melangsungkannya. [caption id="attachment_358653" align="alignnone" width="700"] Foto: Instagram @filsafat_hindu[/caption] ⁣Pernikahan Anumerta ini benar-benar terjadi di Bali. Seorang perempuan cantik bernama Wiwik Kristiani menikah dengan almarhum Gusti Made Jaya Pramadi. Pernikahan ini berarti langsung menjadikan Wiwik seorang janda. Tentu sangatlah tidak menguntungkan dalam hak seorang istri karena absennya peran suami dalam kehidupannya. Pun, tiada keturunan yang mereka dapatkan dari pernikahan ini.

Undang-Undang 1 tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 1 menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.

Bahagia adalah kunci dari suatu ikatan perkawinan!

Jika suatu ikatan perkawinan mampu memberi kebahagian bagi pengantinnya maka terpenuhilah suratan definisi yang disebutkan dalam UU Perkawinan. Kembali ke 'Pernikahan Anumerta'. Sejatinya pernikahan anumerta ini tidak dijabarkan di dalam hukum manu (hukum umat manuṣya) atau Vedanga Dharmasastra. Pernikahan anumerta di Bali diyakini sebagai warisan dari pengaruh kepercayaan animisme Agama Bali, bukan Agama Hindu. Inilah kisah cinta Wiwik Kristiani asal Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Ia nekat menikahi abu jasad kekasihnya yang bernama Gusti Made Jaya Pramadi. [caption id="attachment_358654" align="alignnone" width="700"] Foto: Instagram @filsafat_hindu[/caption] Gusti Made Jaya Pramadi telah meninggal dunia. Kecelakaan. Saat itu Sabtu malam. Gusti Made yang tinggal di Kabupaten Buleleng hendak berkunjung ke rumah Wiwik, kekasihnya. Jarak antara Kabupaten Bangli dengan Buleleng tidaklah dekat. Hari itu, Sabtu 28 Maret 2020 malam. Gusti Made menyusuri daerah Banjar Tangkid, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng menuju rumah kekasihnya di Kintamani, Bangli. Pemuda 26 tahun itu tancap gas sepeda motornya. Gelap malam diterjangnya. Nahas, belum tiba di rumah kekasihnya, ia harus mengembuskan nafas terakhir. Saat melalui kelokan jalan, ia kehilangan kendali. Motornya tergelincir masuk parit. Benturan di kepala membuatnya meninggal seketika. Gusti Made ditemukan oleh I Made Jelada tertindih motor. Wiwik pun rela menikahi Gusti Made meski telah diperabukan. Pernikahan mereka digelar di areal pemakaman. Ayu Diah, adik Gusti Made menceritakan kekasih sang kakak, Wiwik Kristiani merasa bersalah dan mengganggap dialah penyebab kekasihnya meninggal. Sehingga rela mengambil keputusan tetap melanjutkan pernikahan yang memang sudah direncanakan digelar bulan Juli 2020. Pernikahan mereka telah digelar seturut agama Hindu Bali. Tentunya dengan rangkaian acara yang berbeda dari pernikahan biasanya. [caption id="attachment_358655" align="alignnone" width="700"] Foto: Instagram @filsafat_hindu[/caption] Mungkin beginilah yang disebut cinta sejati. Selamat berbahagia!