Dua Lipa Tuai Kontroversi Gegara Unggah Foto Peta Albania Raya

Dua Lipa Tuai Kontroversi Gegara Unggah Foto Peta Albania Raya (Foto: Instagram/@dualipa)
Dua Lipa Tuai Kontroversi Gegara Unggah Foto Peta Albania Raya (Foto: Instagram/@dualipa) (Foto : )
Dua Lipa baru-baru ini menuai kontroversi usai mengunggah peta Albania Raya di akun Twitter dan Instagramnya. Sejumlah warganet menganggap Dua Lipa fasis karena dalam peta tersebut tertera tulisan "autochthonous" yang berkaitan erat dengan gerakan nasionalis ekstrem Albania.
Dua Lipa pun murka karena dituduh fasis setelah mengunggah foto peta yang memperlihatkan Albania, Kosovo, dan sebagian negara Balkan. Lipa dituduh mendukung cita-cita kelompok tertentu yang ingin mendirikan Albania Raya, menggabungkan semua etnis Albania.https://www.instagram.com/p/CC1bN9Wsx1a/Pelantun Don't Start Now ini kecewa atas respons orang-orang yang dinilai salah mengartikan unggahannya tersebut. Dua Lipa menekankan bahwa dirinya tidak pernah mencoba untuk memicu kebencian.“Unggahanku sebelumnya tidak pernah dimaksudkan untuk menebar kebencian. Jelas itu membuatku marah dan sedih karena postinganku telah disalahartikan oleh beberapa orang atau kelompok yang menyebutnya sebagai etnik separatis. Jelas aku menolaknya,” tulis Dua Lipa di Instagram, Rabu (22/7/2020).https://www.instagram.com/p/CC6fXB_sLz3/Lebih lanjut, penyanyi berusia 24 tahun ini kemudian menyesalkan fakta bahwa dia selalu menerima kritik setiap kali mengunggah sesuatu tentang Kosovo, negara asal orang tuanya. Meski lahir di Inggris, Dua Lipa memiliki darah Kosovo dan Albania dari kedua orang tuanya."Bahkan jika itu tentang sesuatu yang menyenangkan seperti makanan atau musik, saya akan selalu dihadapkan dengan perlawanan sengit tentang gagasan budaya Kosovo yang asli," kata kekasih Anwar Hadid itu.[caption id="attachment_352940" align="alignnone" width="680"]
Foto: Instagram/@dualipa Foto: Instagram/@dualipa[/caption]"Kita semua pantas bangga dengan etnis kita dan dari mana kita berasal. Saya hanya ingin negara saya terwakili di peta dan dapat berbicara dengan bangga dan gembira tentang akar bahasa Albania dan negara ibu saya," tegasnya.