Simulasi Pernikahan Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19

simulasi pernikahan saat pandemi covid-19
simulasi pernikahan saat pandemi covid-19 (Foto : )
Menghadapi diberlakukannya masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Gabungan Penyelenggara Pernikahan Yogyakarta (GAPPY) menggelar simulasi pernikahan di gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Seluruh rangkaian upacara dan pesta pernikahan berpedoman pada protokol AKB. 
Setelah lama terhenti penyelenggaraan resepsi pernikahan akibat pandemi covid-19, Gabungan Penyelenggara Pernikahan Yogyakarta (GAPPY) mengadakan simulasi pernikahan di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Suasana simulasi upacara dan pesta pernikahan dengan protokol AKB  yang digelar seperti pesta pernikahan tradisional Yogyakarta sesungguhnya. Sepintas terlihat bahwa ini benar - benar hajatan pesta pernikahan dan bukan simulasi, sebab sejak dari dekorasi tata ruang hingga pengantinnya dan prosesi akad nikah semua seperti pelaksanaan yang sesungguhnya.Tulisan pedoman protokol AKB dibuat besar dan diletakkan di pintu masuk agar tamu undangan bisa membaca dan melaksanakannya. Selain wajib menggunakan masker, para tamu undangan yang hadir akan dicek suhu tubuhnya dan wajib mencuci tangan, kemudian tamu akan diantar masuk oleh petugas. Selain itu physical distancing juga diterapkan dengan memberi jarak dua meter pada tiap kursi tamu. Tamu yang hadir dibagi per sesi, yaitu 50 orang tiap jam.Simulasi pernikahan ini lengkap dari akad hingga resepsi pernikahan yang menggunakan adat Jawa. Dalam simulasi ini ditunjukkan tata cara akad nikah, sungkeman hingga foto keluarga dan aturan bersalaman kepada pengantin bagi para tamu.Ketua 2 GAPPY, Stanlus Julian menyatakan, tujuan dilakukannya simulasi ini agar menjadi pedoman bagi masyarakat yang ingin menggelar acara pernikahan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).“ Kami melaksanakan simulasi ini, karena dalam industry pernikahan ini, kami ingin apa yang kami pikirkan, apa yang kami rasakan juga bisa diterima oleh masyarakat dan pemerintah, “ ujar Stanlus Julian.Seluruh panitia dan tim yang terlibat dalam acara ini menggunakan masker serta
faceshiel d. Panitia yang mengawasi jalannya simulasi juga selalu membawa hand sanitizer untuk digunakan saat prosesi pernikahan berlangsung.Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DI Yogyakarta, Suharwanto memberikan apresiasi dan  mendukung acara ini agar masyarakat dapat tetap mengadakan acara pernikahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di era new normal. Dengan adanya simulasi penyelenggaraan pernikahan yang menerapkan protokol kesehatan AKB ini maka diharapkan masyarakat tidak takut dan mengetahui bagaimana menggelar pesta pernikahan dengan metode baru di masa AKB.Santosa Suparman | Bantul, Yogyakarta