Miniatur Kendaraan Berbahan Limbah Diminati Pasar Mancanegara

Miniatur berbagai jenis kendaraan dari bahan limbah diminati pasar luar negeri. Tingkat kemiripan 90 persen lebih. Pembuatnya adalah Aji Wahyu Santoso, pemuda asal Jombang, Jawa Timur. Miniatur karyanya ini menggunakan bahan limbah yang murah.  Rumah di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Jombang ini tak hanya sebagai tempat tinggal namun juga sekaligus galeri berbagai miniatur alat transportasi. Mulai dari sepeda ontel, sepeda balap, berbagai sepeda motor, Vespa hingga mobil. [caption id="attachment_330303" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] Sepintas karya Aji Wahyu Santoso ini tampak asli hanya saja ukurannya mini. [caption id="attachment_330304" align="alignnone" width="900"] Aji Wahyu Santoso mengamati sepeda fixie hasil karyanya. Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] Meskipun tingkat kemiripannya hampir sempurna, pembuatan miniatur kendaraan ini sederhana. Bahannya juga sederhana karena memanfaatkan limbah. Namun tentu memang memerlukan keahlian khusus. Foto: Umar Sanusi | ANTVMisalnya, membuat roda sepeda kayuh. Bahannya paralon bekas yang dipotong sedemikian rupa.  [caption id="attachment_330307" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] [caption id="attachment_330306" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] Kemudian sebagai bannya digunakan karet limbah pabrik sandal. Sedangkan jerujinya menggunakan jarum pentul. [caption id="attachment_330313" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] Di tangan Aji Wahyu Santoso, sekitar dua jam saja limbah-limbah ini sudah menjadi sepeda kayuh yang menarik. Pemasaran produk kerajinan ini mengandalkan media sosial sehingga sejumlah kolektor dari dalam dan luar negeri banyak yang tertarik membelinya. [caption id="attachment_330315" align="alignnone" width="900"] Foto: Umar Sanusi | ANTV[/caption] Pembuatan miniatur ini sudah menambah cukup besar pendapatannya. Meskipun harga jualnya hanya mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu per unit. Ini karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar sehingga usaha rumahan ini akan terus dikembangkan, bekerjasama dengan berbagai pihak. Umar Sanusi | Jombang, Jawa Timur