Merugi, Nissan Tutup 2 Pabriknya di Indonesia dan Spanyol

Merugi, Nissan Tutup 2 Pabriknya di Indonesia dan Spanyol
Merugi, Nissan Tutup 2 Pabriknya di Indonesia dan Spanyol (Foto : )
Makoto Uchida mengakui Nissan belum bisa memberikan proyeksi finansial untuk tahun fiskal ini hingga Maret 2021. Namun ia mengatakan telah mengamankan kondisi keuangan perusahaan. Sejumlah langkah pemangkasan biaya sedang dilakukan dan perusahaan akan merombak operasinya untuk meraih kembali keuntungan.
Sementara itu, Pemerintah Spanyol, Kamis (28/5/2020), mengumumkan bahwa Nissan menutup pabriknya di Barcelona, Spanyol. Perusahaan mobil asal jepang ini mempekerjakan 3 ribu karyawan setelah beroperasi selama 40 tahun di negara tersebut. Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya mengatakan keputusan itu diambil Nissan, meski ada upaya Pemerintah Spanyol untuk mengusahakan pabrik tetap buka."Kami menyesali keputusan Nissan untuk menutup pabriknya tidak hanya di Spanyol tetapi di Eropa. Nissan akan memusatkan bisnisnya di Asia, meskipun ada upaya besar dari pemerintah untuk menjaga bisnis tetap berjalan," katanya. Industri mobil Spanyol adalah yang terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, menyumbang 10 persen dari pendapatan kotor negara itu. Selain 3 ribu pekerjaan langsung, terdapat sekitar 22.000 pekerjaan lainnya yang secara tidak langsung bergantung pada perusahaan itu, menurut serikat pekerja.Menteri Ekonomi, Nadia Calvino mengatakan, pemerintah Spanyol telah mengundang Nissan untuk memulai pembicaraan untuk melihat bagaimana proses ini dapat ditangani, tetapi tidak berhasil.Pemerintah Madrid berpendapat, biaya untuk menutup pabrik Nissan di Barcelona yang ditaksir lebih dari EUR1 miliar atau sekitar USD1,1 miliar, lebih besar daripada investasi yang diperlukan untuk mempertahankan pabrik itu.Pabrik Nissan Barcelona sekarang ini sebagian besar memproduksi mobil SUV, truk pick up dan minivan listrik. Produksinya sekitar 200 ribu unit per tahun, tetapi telah menurun sepertiga sebelum terjadi pandemi virus corona.