Terkuak, ternyata mantan finalis Miss Universe Selandia Baru, Amber-Lee Friis meninggal dunia pada 18 Mei 2020 karena bunuh diri.
Seperti dilansir dari
Daily Mail, Amber-Lee Friis yang berusia 23 tahun itu meninggal setelah bunuh diri, meski pihak kepolisian belum menemukan motif penyebab kematiannya tersebut.
Saat masih menjadi finalis, Amber-Lee Friis pernah bercerita tentang masa mudanya bahwa dirinya dulu pernah menjadi korban perundungan alias pembully-an.
Dalam sebuah wawancara dengan NZ Stuff, Amber-Lee Friis mengaku penyebab dirinya di-bully itu karena warna kulit dan matanya.
Masih dalam wawancara tadi, Amber-Lee Friis mengaku mengalami krisis kepercayaan diri selama bertahun-tahun karena perundungan itu.
"Aku ingat suatu hari duduk di kamar, memikirkan hidupku yang berat. Di usia muda, kau merasa seperti beban dunia ada pada pundakmu," ungkapnya.
Dampak dari perundungan yang pernah dialaminya itulah menurut Amber-Lee Friis mengaku menjadi sangat gampang terpengaruh dan kerap berpikir buruk tentang dirinya sendiri.
"Aku selalu berpikiran negatif. Aku melihat diriku sebagai seseorang yang pemarah, gemuk, tua. Namun kemudian aku berpikir, aku tak mau seperti ini," ujarnya.
Setelah berusaha keluar dari bayang-bayang perundungan itu, Amber-Lee Friis mulai bangkit dan membuat rencana untuk masa depannya.
Saat usianya 18 tahun, dia mulai menabung, rajin berolahraga dan salah satunya mengikuti ajang Miss Universe Selandia Baru.
Namun di usia 23 tahun, justru malah membuat Amber-Lee Friis kian down dan tragisanya malah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Pihak kepolisian disebut mendapatkan laporan soal kematian yang tiba-tiba pada 18 Mei 2020 dan kematian Friis menuai banyak ucapan duka cita, salah satunya terlihat dari akun Facebook Miss World New Zealand.
"Kami semua di Miss World NZ sangat sedih mendengar ini," tulis akun Facebook itu.
Mereka mengenang perjalanan karier Friis sebagai kontestan dan dara cantik itu dinilai sebagai sosok yang paling positif dan suportif.
Seorang wakil Kepolisian Selandia Baru di Auckland mengatakan kepada Fox News pada hari Jumat bahwa polisi menghadiri kematian mendadak pada hari Senin dan kematian telah dirujuk ke petugas pemeriksa mayat.
"Beberapa tahun yang lalu ketika kita menjalankan 'yang lain' Amber-Lee Friis menyapu kehidupan kita, dia adalah kekuatan yang harus diperhitungkan ;-) Ini adalah salah satu dari banyak cerita internasional yang dia hasilkan setelah masuk, dan sangat sedih untuk membacanya sekarang," tulis Godfrey di Facebook.
Dia melanjutkan: "Dia penuh semangat, pasti tidak mengambil tahanan, tetapi dia adalah jiwa yang indah dan Anda 100% tahu apa yang Anda dapatkan. Dia tulus, jujur dan dia memiliki energi yang dimiliki beberapa orang lain, hatinya paling pasti di tempat yang tepat. Kami menyukai dan menghormatinya dan sangat bangga memanggilnya teman, lama setelah kompetisi selesai.""Amber Lee mengubah hidupnya, dan memang pengalamannya bersama kami di sekitar, dan menjadi kekuatan yang sangat positif untuk selamanya. Pada tahun-tahun sejak dia setia dan mendukung dan kami menghargai itu di atas segalanya. Tragisnya dia meninggal kemarin, dunia adalah tempat yang lebih rendah tanpa dia di dalamnya. Dia memiliki lebih banyak untuk diberikan dan itu adalah tragedi yang mengerikan bahwa dia tidak akan berada di sini untuk menyadari potensi tak terbatasnya. RIP Amber Lee kamu telah meninggalkan kami jauh, terlalu cepat," Godfrey menyimpulkan.
Baca Juga :
