Pemerintah Siapkan Aturan Karantina Wilayah, Sama dengan Lockdown?

suasana di patung kuda monas yang sepi foto tmc polda metro jaya
suasana di patung kuda monas yang sepi foto tmc polda metro jaya (Foto : )
"Toko-toko, warung-warung, supermarket yang diperlukan oleh masyarakat yang dibutuhkan sehari-harinya itu tidak bisa ditutup. Tidak bisa dilarang untuk dikunjungi, tetapi tetap akan dalam pengawasan yang ketat oleh pemerintah, nah itu soal lockdown,” katanya lagi.

Lockdown di Negara Lain

Wuhan, China yang merupakan kota awal penyebaran virus corona, telah menerapkan lockdown sejak Januari lalu. Saat lockdown, akses keluar masuk kota ditutup total. Transportasi umum dihentikan sementara.Bahkan, jumlah orang yang keluar dari masing-masing rumah dibatasi aparat. Kendaraan pribadi juga dilarang melintas di pusat kota berpopulasi 11 juta jiwa ini.[caption id="attachment_299232" align="alignnone" width="900"] Jalanan di Wuhan mulai ramai pasca dilonggarkannya aturan lockdown (Foto: CCTV)[/caption]Saat ini Pemerintah Kota Wuhan mulai mengendurkan lockdown. Jalanan berangsur-angsur ramai dan orang-orang yang memiliki kode 'hijau' pada aplikasi kesehatan di ponsel dizinkan untuk meninggalkan kota itu mulai 8 April mendatang.[caption id="attachment_299244" align="alignnone" width="900"] Pemeriksaan suhu tubuh dan kode kesehatan pengguna Jalan Tol Wuhan (Foto: CCTV)[/caption]

Dipukul Rotan

Sementara India baru beberapa hari lalu menerapkan lockdown, guna menangkal penyebaran virus corona. Polisi di negara berpenduduk 1,3 miliar itu bertindak tegas terhadap mereka yang masih keluyuran di jalan.
Dalam video yang dirilis Reuters, terlihat sejumlah pengendara diberhentikan polisi di jalanan Mumbai, salah satu kota terbesar di India.
[caption id="attachment_299226" align="alignnone" width="900"] Polisi Mumbai pukuli pengendara yang masih keluyuran dengan tongkat rotan (Foto: Reuters)[/caption]
Satu persatu pengendara diperiksa. Jika ada yang kedapatan tidak memiliki urusan mendesak, tongkat rotan polisi yang berbicara.
Beberapa pengendara motor juga terkena pukulan rotan dan diperintahkan untuk segera pulang ke rumah masing-masing jika tidak memiliki keperluan mendesak.
[caption id="attachment_299228" align="alignnone" width="900"] Ibu-ibu dan remaja dihukum squat jump oleh polisi di Mumbai (Foto: Reuters)[/caption]
Selain dipukul rotan, polisi juga menerapkan hukuman fisik dan sosial bagi warga lainnya.
Seperti sekelompok ibu-ibu dan remaja yang diberi hukuman squat jump oleh polisi dan dua remaja putri yang disuruh menunduk sambil memegang kuping masing-masing.
[caption id="attachment_299230" align="alignnone" width="900"] Polisi Mumbai beri hukuman sosial kepada dua remaja putri yang masih keluyuran (Foto: Reuters)[/caption]
Di negara-negara lain yang sudah menerapkan lockdown juga menerapkan sanksi bagi warganya yang membandel. Sanksinya berupa hukuman penjara atau denda dengan besaran bervariasi.Seperti di Italia, bagi warga yang melanggar aturan