Pertama di Indonesia, Kabupaten Puncak Jaya Lockdown Mulai Hari Ini

bandara mulia foto papua.go.id
bandara mulia foto papua.go.id (Foto : )
Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya mulai hari ini menerapkan lockdown selama dua pekan ke depan. Ini merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang menerapkan lockdown guna menangkal Covid-19.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen menyatakan, pihaknya mendukung kebijakan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda yang memutuskan
lockdown mulai Senin (23/3/2020). “Kebijakan cara lockdown ini, diambil Bupati Yunus Wonda untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona atau Covid-19 karena keterbatasan rumah sakit, instrumen dan lainnya,” kata Hery, seperti dilansir Vivanews. Menurutnya, lockdown harus dilakukan karena kondisi cuaca di Kabupaten Puncak Jaya yang dingin. Selain itu,  kesiapan rumah sakit di sana juga menjadi pertimbangan bupati untuk melakukan lockdown. “Pemerintah Provinsi Papua selalu mendukung kebijakan daerah. Kita harus lihat kondisi geografis Papua beda dengan kabupaten lain. Jadi kami sangat mendukung lockdown dilakukan di Puncak Jaya karena kondisi geografis yang berbeda. Apalagi kita dengan keterbatasan rumah sakit dan lain sebagainya. Ini yang harus dilakukan selama 14 hari masa inkubasi,” katanya. Menurut Hery, untuk pencegahan penyebaran virus corona itu, kabupaten-kabupaten di pedalaman Papua harus melakukan itu. “Kita harapkan semua kabupaten harus lakukan lockdown, tapi dengan catatan para kepala daerah harus siap memastikan logistik cukup bagi masyarakat di daerah masing-masing, itu yang paling utama,” katanya.

Stok Pangan Dijamin

Sebelumnya, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda menetapkan status lockdown di wilayahnya guna mencegah penyebaran Covid-19 yang telah menyebar ke sejumlah provinsi di Indonesia. Selain menutup bandara, kegiatan salat jumat di masjid maupun ibadah Minggu di gereja ditiadakan selama dua pekan ke depan hingga 4 April 2020. “Mulai 23 Maret  sampai dua minggu ke depan bandara akan ditutup, ibadah pada hari Jumat di masjid dan ibadah hari Minggu di gereja ditiadakan. Diharapkan melakukan ibadah di rumah masing-masing,” kata Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 19 Maret 2020. Yuni Wonda mengatakan, kegiatan sekolah dan perkantoran di Pemda maupun DPRD setempat juga akan diliburkan sementara. Begitu juga dengan transportasi keluar masuk Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya, ditutup sementara. Selama diliburkan, tim penanggulangan virus corona akan melakukan penyemprotan disinfektan ke permukiman masyarakat. Pemerintah Puncak Jaya telah menjamin ketersediaan pangan serta kebutuhan ekonomi masyarakat dapat bertahan selama dua pekan ke depan. Karena itu  masyarakat diimbau tidak panik dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah atau berkumpul di tempat ramai. “Jika nanti kekurangan maka kita akan suplai untuk masyarakat menggunakan pesawat. Itu pun hanya makanan atau barang yang kita butuhkan, sementara orang yang datang kita tolak,” katanya lagi. Disebutkan, Pemerintah Puncak Jaya akan menindak tegas bagi yang kedapatan menimbun sembako, masker maupun kebutuhan pokok lainnya. Vivanews