Capung Besi dan Pengalihan Penerbangan ke Yogyakarta

Capung Besi dan Pengalihan Penerbangan ke Yogyakarta
Capung Besi dan Pengalihan Penerbangan ke Yogyakarta (Foto : )
Foto: Facebook / Yogyakarta[/caption]Ada 15 karya seni yang menghiasi beberapa titik bandara baru ini. Lima karya seni diantaranya dinamai dengan lima nama desa yang wilayahnya digunakan untuk YIA yaitu Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah.[caption id="attachment_286518" align="alignnone" width="960"]
Capung Besi dan Pengalihan Penerbangan ke Yogyakarta
Foto: Facebook / Yogyakarta[/caption]Sedangkan 10 karya seni lainnya adalah patung Hamemayu Hayuningrat berada di area gerbang masuk YIA, patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief "Jogja on the Move", patung Among Bocah di area terminal, patung Tetanduran membungkus pilar-pilar terminal.[caption id="attachment_286519" align="alignnone" width="960"] Capung Besi dan Pengalihan Penerbangan ke Yogyakarta Foto: Facebook / Yogyakarta[/caption]Ada pula relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal, Pop-up relief "Among Tamu Dagang Layar", Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara. Pengalihan Seluruh Penerbangan Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ini ditargetkan tuntas 100 persen pada awal Maret 2020. Beroperasi penuh pada 29 Maret 2020 mendatang.Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler serta penerbangan VIP dan general aviation.Operasional Bandara Internasional Yogyakarta nantinya akan menjadi 24 jam dari sebelumnya hanya beroperasi 12 jam (06.00 - 18.00 WIB). Sementara jam operasi Bandara Adisutjipto Yogyakarta berubah dari sebelumnya 05.00 - 21.00 WIB, menjadi 05.00 - 18.00 WIB. (*)