Awas, Ada Longsor di Sisi Kanan dan Kiri Tol Cipularang Km 118

Awas, Ada Longsor di Sisi Kanan dan Kiri Tol Cipularang Km 118 (Foto Media Sosial)
Awas, Ada Longsor di Sisi Kanan dan Kiri Tol Cipularang Km 118 (Foto Media Sosial) (Foto : )
Pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan tiga unit excavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong (Foto Dok. Jasa Marga)[/caption]Sementara itu, sedikitnya 10 rumah terdampak tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Hegarmanah RT 02 RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 11 Februari 2020 malam.Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, peristiwa longsor tersebut terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 19.00 WIB."Longsor tersebut diakibatkan dari saluran air atau gorong-gorong tidak berfungsi, sehingga air menyerap ke tanah mengakibatkan longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo.Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, kata dia, sebanyak 10 rumah terdampak longsor. Dari kesepuluh rumah terdampak, satu unit rumah tertimbun. Sedangkan tiga rumah lainnya rusak berat dan enam rumah terancam terkena longsoran."Ada 80 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.Selain rumah, dampak longsor juga terjadi pada lahan pertanian sawah seluas tiga hektare, serta empat kolam ikan ikut hancur.Adapun tindak lanjut BPBD telah melakukan pemasangan tenda sebagai pos pantau pergerakan tanah. "Kebutuhan mendesak saat ini yaitu posko medis, logistik, dan air bersih," pungkas Duddy.Sementara itu, menurut warga Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, longsor yang terjadi di kampungnya itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) malam."Peristiwa sekitar jam 21.20 WIB, sejumlah warga dari RT sebelah yang mengungsi, karena longsor di pemukiman mereka yang berdekatan dengan Tol Cipularang," kata salah satu warga Desa Sukatani, Dian Aisyah.Dian menjelaskan, berdasarkan informasi warga yang mengungsi, kondisi tanah di sekitar lokasi masih bergerak. Selain itu, masih ada warga yang diduga terjebak di rumahnya."Kata warga yang mengungsi ke sini ada keluarga yang masih terjebak, katanya ada rumah yang sudah rata dengan tanah," ucap Dian.