Cerita Nenek Pemulung di Semarang Merawat Puluhan Kucing Liar

nenek pemelihara kucing
nenek pemelihara kucing (Foto : )
Seorang nenek yang berprofesi sebagai pemulung di Semarang Jawa Tengah, ternyata berhati mulia. Dengan segala keterbatasannya, ia masih rela menyisihkan penghasilannya untuk merawat puluhan kucing liar.
Jumirah, warga Kelurahan Beji, Ungaran seorang nenek berusia 79 tahun di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, masih membanting tulang setiap hari sebagai pemulung. Tempat tinggalnya
Sudah setahun terakhir, Jumirah tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Nitibuana. ia tidur beralas tikar di antara timbunan sampah.
Di tengah segala keterbatasannya, Jumirah ternyata mau menyisihkan sebagian uang yang diperoleh dari hasil memulung untuk merawat puluhan kucing liar.
Kucing-kucing liar itu berasal dari sekitar Kelurahan Beji. Awalnya, jumlah kucing yang ia pelihara sangat banyak. Namun seiring ada yang mati dan pergi, kucing yang dirawatnya saat ini berjumlah 22 ekor.
Sebelumnya, Jumirah sempat tinggal di daerah Bulu. Namun ada warga yang menuduh kucing-kucing peliharaannya mencuri ikan. Kucing-kucingnya juga  sempat dilempari batu. Jumirah pun akhirnya memutuskan pindah ke TPS Nitibuana.
Jumirah mengaku setiap hari harus mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah untuk membeli makanan untuk dirinya dan kucing-kucing liar yang ia rawat.
"Kasihan ama kucing. Enggak pikir apa-apa. Sekarang tinggal dikit. Yang mati udah banyak," kata Jumirah.
Aditya Bayu I Semarang, Jawa Tengah