Surga Kecil Jatuh Ke Bumi di Festival Raja Ampat, Papua Barat

IMG_21Okt2019040419
IMG_21Okt2019040419 (Foto : )
Festival Raja Ampat menunjukkan keindahan Raja Ampat, Papua Barat. Tidak hanya keindahan bawah laut tapi juga kekayaan seni, budaya dan kuliner. Ayo ke Raja Ampat
Ayo ke Raja Ampat. Hingga selasa, 22 Oktober 2019 di Wasai, ibukota Raja Ampat berlangsung Festival Raja Ampat. Dengan tema "Exotisim Raja Ampat from Ridge to Reef (Eksotisme Raja Ampat dari Bukit hingga Terumbu Karang)".
Dalam pembukaan Festival Raja Ampat, Jumat, 19 Oktober 2019, hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana Yambise dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandican dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati. "Nikmati lah festival ini. Festival yang membawa Raja Ampat jauh lebih hebat lagi," ujar Yohana, yang merupakan menteri  asli Papua. Kemeriahan sudah terlihat sejak hari pertama pembukaan Festival Raja Ampat. Tari-tarian tradisional Papua, gale-gale oleh siswa-siswi SMK YPK Bukit Zaitun Raja Ampat membuka festival yang masuk dalam Top 100 Calendar of Event dari Kementerian Pariwisata. Tak berhenti di tarian Gale-gale tarian khas papua lain pun menyusul. Di antaranya tarian Suling Tambur. Tak usai di tarian, artis Edo Kondologit yang asli Papua pun ikut sumbang suara memeriahkan Festival. "Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi. Seluas tanah sebanyak madu, adalah harta harapan". Lirik lagu ‘Aku Papua’ yang dinyanyikan penyanyi Edo Kondologit menghangatkan suasana dan menimbulkan rasa bangga akan tana Papua. Ya di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (18/10/2019). Ribuan warga yang membaur dengan wisatawan menikmati Festival Raja Ampat. Tak hanya keriaan yang hadir di Festival Raja Ampat stan-stan yang menampilkan Usaha Kecil Menengah (UKM) juga dipamerkan. Di antaranya stan yang menampilkan kerajianan patung, kain, kopi, minyak kelapa hingga noken. Sebuah stan noken malahan mengundang mama-mama warga asli Wasai untuk membuat noken. Mama ini pun menjadi buruan wisatawan untuk foto bareng. “Ini kesempatan untuk bisa foto bersama mama-mama Papua, apalagi mereka memakai baju khas Papua. Saya suka dengan kalung yang mereka pakai,” ujar Diana, seorang wisatawan Jakarta. Dalam Festival Raja Ampat juga di gulirkan program adopsi terumbu karang. “Kita ingin laut Raja Ampat terus terjaga. Makanya kita buat program adopsi trumbu karang,” kata Yohana. Yohana juga mengingatkan warga dan wisatawan untuk membantu pemerintah dalam mempromosikan keelokan Raja Ampat. Karena menurutnya Raja Ampat tak hanya kaya akan keindahan bawah lautnya namun juga kaya akan seni budaya. "Supaya datang terus dan coba promosi ke luar negeri. Saya percaya Raja Ampat akan jadi terkenal,"