Misteri Nubuat Tahun Baru Yahudi dan Situasi Politik Indonesia

Misteri Nubuat Tahun Baru Yahudi dan Situasi Politik Indonesia
Misteri Nubuat Tahun Baru Yahudi dan Situasi Politik Indonesia (Foto : )
Israel kini menjalani tahun yang baru. Ada nubuat atau “ramalan jadi” untuk menyongsong tahun baru Yahudi ini. Apakah nubuatnya juga berlaku bagi situasi politik di Indonesia?
Minggu, 29 September 2019 petang, bangsa Yahudi memasuki tahun baru 5780. Beberapa sumber Yahudi kuno menubuatkan situasi politik yang sedang terjadi hari-hari ini. Ada kebuntuan politik terkait pemilu! Tahun 5780 ini adalah tahun pendisiplinan. Pertikaian mulut atau perdebatan akan mewarnai pemerintahan untuk jangka waktu yang panjang. Sebelum hari pertama tahun 5780 atau sebelum 29 September 2019 yakni pada Erev Rosh Hashanah atau Yom Teru’ah atau Hari Raya Sangkakala (1 Tishrei 5780) dinubuatkan akan ada pergolakan politik, sosial dan keamanan. Tahun 5780 adalah tahun Peh = mulut. Petaka negeri akan dimulai dari mulut-mulut yang sembarangan mengucap. Mulut di sini bisa juga dimaksudkan adalah kata-kata yang tertuang secara ucap maupun tulis di semua kanal media sosial, radio, dan televisi.
Ini terjadi di Indonesia. Whatsapp dipakai untuk menyebar ajakan turun ke jalan. Pergolakan unjuk rasa yang dimobilisasi maupun yang tidak terorganisir pun menyasar gedung parlemen di Senayan. Menggugat kebijakan para anggota dewan tentang berbagai rancangan undang-undang dan undang-undang yang telah diputuskan. Seorang Rabbi bernama Kaduri menulis dalam buku “O’Shvuato L’Yischak” (Dan Dia Bersumpah kepada Yitzhak). Buku yang ditulis kala Rabbi Kaduri saat masih muda ini baru ditemukan 40 tahun silam di sekolah Kabbalistik Nahalat Yitzhak. Rabbi Kaduri menyatakan,”Menjelang tahun 5780, tahun pendisiplinan, tidak akan ada pemerintah di Israel untuk jangka waktu yang lama dan berbagai kubu akan banyak bertengkar tanpa ada keputusan di kedua belah pihak, dan kemudian, pada Rosh Hashanah (tahun baru Yahudi) itu sendiri, mereka akan berperang di surga, pihak kudus melawan pihak kejahatan, dan Elohim dan majelis-Nya akan memutuskan di antara mereka. Dan hanya ini yang bisa aku katakan, dan dari sini aku bersumpah untuk tidak mengungkapkan lebih banyak rahasia dan hal-hal tersembunyi.” Bagaimana dengan Indonesia? Sejak 23 September 2019 media sosial menggelontori telepon genggam masyarakat dengan ajakan unjuk rasa bahkan seruan makar. Seolah sudah tidak ada pemerintah di Indonesia. Pemerintah loyo tanpa daya. Berbagai kubu berseteru. Ada kubu Jokowi, ada kubu Prabowo. Bahkan terbelah dan masing-masing mengklaim sebagai pemilik kebenaran dan surga. Pernyataan Kaduri itu merujuk pada kutipan dari buku kuno “The Covenant of the Persimmon” tulisan Rabbi Sasson Hai Shoshani. Kaduri menjulukinya Nabi Mesir. Shoshani berkata,“Akan datang pada hari itu ketika dua menteri memenangkan pemerintahan di tanah Israel. Nama mereka berdua adalah Benyamin dan tidak satupun dari mereka akan berhasil mendirikan pemerintahan atau kerajaan mereka.” Dua Benyamin yang bertarung dalam pemilu Israel saat ini adalah perdana menteri Benyamin Netanyahu dan Benyamin (Benny) Gantz. Di Indonesia, yang berperang banyak. Individu maupun institusi. Institusi TNI terbelah. Ada sedikitnya 42 purnawirawan perwira tinggi TNI mendukung Jokowi. Sedangkan 10 yang mendukung Prabowo. Semuanya berebut kesahihan memimpin negeri. Bahkan ada nama Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso yang dituding-tuding mendukung aksi unjuk rasa para mahasiswa vandalis. Unjuk rasa berujung vandal ini awalnya menolak pengesahan UU KPK, RUU KUHP dan sejumlah RUU lain yang dinilai bermasalah. Rabbi Menachem Menashe, penulis “Ahavat Chaim”, yang menulis atas nama Rabbi Shoshani mengatakan bahwa pergulatan antara kelompok-kelompok Israel yang menjaga Torah dan yang tidak menjaga Torah akan terjadi sebelum penebusan terakhir. Menurut tradisi Yahudi, akan ada dua konflik Akhir Zaman: konflik Gog dan Magog. Goyim (bangsa-bangsa asing) bangkit melawan Israel, dan satunya lagi konflik internal antara orang-orang Yahudi dengan Yahudi erev rav (campuran orang banyak). Torah atau Taurat bisa diartikan pengajaran aturan juga tata hidup yang menunjukkan identitas budaya dan hukum negeri. Di Indonesia bisa dimaknai sebagai Panca Sila, UUD 1945, dan NKRI. Ada yang hendak mengacaukannya, ada pula yang tetap menjaganya. Di sinilah mereka berperang atas nama kepentingan masing-masing. Daulat negeri memenangi peperangan ini. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan pembubaran didasari oleh ideologi khilafah yang didakwahkan HTI, mengancam kedaulatan politik negara yang berbentuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kini, muncul kelompok makar yang terus-terusan merongrong pemerintah yang sah. Indonesia & Israel Sssttt … Siapa tahu, Indonesia sadar bahwa Israel adalah negara yang “diberkati” Tuhan. Siapa tahu memang Indonesia dan Israel punya ikatan batin yang dalam. Siapa tahu … Kita coba tengok saat Leonardus Benyamin Moerdani, atau L.B. Moerdani, menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI kemudian menjadi Panglima ABRI. L.B. Moerdani pernah membeli dan melatih para pilot TNI AU di Israel. Operasi super rahasia itu dinamakan Operasi Alpha. Benny membeli pesawat A4 Skyhawk dari Israel. Pada bulan Oktober 1992 ada kunjungan tidak resmi Perdana Menteri Yitzhak Rabin ke kediaman pribadi Presiden RI kedua, Soeharto, di jalan Cendana, Jakarta. Pada tahun 1994 Gus Dur diundang oleh Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan Yordania. Misteri Nubuat Tahun Baru Yahudi dan Situasi Politik IndonesiaCatatan:Torah atau Taurat adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab Ibrani dan bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Taurat adalah bagian terpenting dari kanon/kitab suci orang Yahudi. Kelima kitab dalam Taurat adalah: Kitab Kejadian (Genesis/Beresyit), Keluaran (Exodus/Syemot), Imamat (Leviticus/Wayiqra), Bilangan (Numerii/Bemidbar), dan Ulangan (Deuteronomium/Debarim). Gog dan Magog adalah semua yang memberontak di akhir Kerajaan Seribu Tahun. Mencaci Yahwe dan menyerang umatNya. Kerajaan Seribu Tahun adalah sebuah konsep atau pandangan di dalam agama Kristen yang mengatakan bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali ke dunia ini dan memerintah selama Seribu Tahun. Ada yang menafsirkan Kerajaan Seribu Tahun secara simbolis dan tidak membatasinya dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu akan terjadi penghakiman terakhir. Konsep ini didasarkan pada teks kitab Wahyu pasal 20. Sumber: Iwan Steven, Hari Tuhan (Wordpress.com)