Fenomena Ramai-Ramai Selfi di Makam BJ Habibie, Pantaskah?

Berpulangnya Presiden RI ke-3 BJ Habibie terus meninggalkan berbagai cerita, salah satunya adalah fenomena ramai-ramai selfie di makam BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, yang memunculkan kritikan karena para perilaku yang notabene adalah warga dan juga ada yang dari kalangan selebriti, dianggap tidak pantas dan memalukan.Bagi yang berprasangka baik, tentu menyadari bahwa semua yang datang ke makam almarhum yang berpulang pada 11 September lalu itu merupakan bentuk cinta dan sayang masyarakat terhadap sosok BJ Habibie.Meski demikian, di zaman medsos yang kian merebak, dalam kegiatan apapun, termasuk melayat, orang merasa harus memamerkannya ke medsos agar dilihat keluarga atau teman-temannya.Dalam situasi semacam inilah, para netizen dan masyarakat diharuskan sensitif secara digital.Kepekaan terhadap sekitar hal ini sama seperti yang kita terapkan dalam dunia nyata, yakni sensitif dengan situasi.Perlu ada antisipasi agar para pelayat yang mengunjungi makam Habibie tidak berperilaku berlebihan, tetap sopan dan tidak merusak.Di sisi lain, perlu juga diingat pentingnya pengguna medsos agar sensitif secara digital. Karena jika tidak demikian, kita bisa dianggap tidak berpendidikan dan kampungan karena menunjukkan perilaku tidak menghormati orang lain.Jadi, bermedos boleh saja, tapi tetap harus sensitif.