Ini Dia Alat Kesehatan yang Akan Ditarik Kemenkes Karena Mengandung Merkuri

Alat Kesehatan
Alat Kesehatan (Foto : )
Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran tentang Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri. Dalam surat edaran bernomor: HK.02.02ll/2899/2019 itu menyebutkan bahwa dalam pengadaan alat kesehatan tidak boleh lagi melakukan pembelian alat kesehatan bermerkuri dan menggantinya dangan alat kesehatan yang tidak bermerkuri.
newsplus.antvkilk.com
- Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan bahwa, pihaknya juga mengimbau fasilitas kesehatan (faskes) untuk inventarisasi jenis, jumlah, lokasi penempatan/ruangan dan kondisi alat kesehatan bermerkuri yang ada di lingkungan kerjanya. “Khususnya termometer, tensimeter, dan dental amalgam baik yang masih berfungsi maupun yang sudah tidak berfungsi," kata Kirana saat menghadiri Workshop "Sinergi dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan" di Jakarta, Selasa (31/7/2019). Kirana juga mengimbau kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) untuk melakukan langkah-langkah substitusi alat kesehatan bermerkuri dengan yang tidak bermerkuri. Pihaknya pun telah menargetkan bahwa pada tahun 2020 mendatang tidak ada lagi fasyankes yang menggunakan merkuri. Lantas, bagaimana jika pada 2020 mendatang masih ada fasyankes yang masih menggunakan alat yang mengandung merkuri? "Jadi akan mempengaruhi akreditasi rumah sakit. Seperti yang sudah disampaikan kompetensi rumah sakit termasuk puskesmas, lab, fasyankes itu ada sembilan jenis, kompetensi fasyankes itu dari sarana prasarana, alat, SDM akreditasi, dan sistem rujukan. Nah alat kesehatan yang tidak bermerkuri itu masuk ke dalam kompetensi alat," ujar Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dr. Andi Saguni, MA. Artinya, fasyankes yang masih menggunakan alat mengandung merkuri itu tidak kompeten. Dengan demikian, hal itu akan mempengaruhui proses akreditasi. Bahkan menurut Andi, akreditasi rumah sakit bisa tidak diperpanjang jika masih menggunakan alat yang masih mengandung merkuri. Andi menambahkan bahwa penarikan alat ini justru akan sangat bermanfaat bagi rumah sakit karena bisa menghindari timbulnya risiko kesehatan dari paparan merkuri tersebut. “Saat ini, kan sudah beralih semua ke teknologi digital. Jadi, sebagai alternatif untuk mengganti bahan merkuri itu, ya kita pakai alat-alat digital. Semuanya, mulai dari termometer, alat pengukur tekanan darah, dental amalgam-nya menggunakan perangkat elektronik yang lebih mudah dan aman untuk digunakan oleh masyarakat,” tuturnya. Sejak dahulu, merkuri telah banyak digunakan dalam bidang kedokteran termasuk pada beberapa alat kesehatan. Padahal merkuri merupakan salah satu bahan berbahaya dan beracun yang memiliki dampak kesehatan bagi mahluk hidup. [caption id="attachment_215460" align="aligncenter" width="300"]KAlat kesehatan yang mengandung Merkuri akan ditarik Kemenkes Alat kesehatan yang mengandung Merkuri akan ditarik Kemenkes[/caption] Sehingga Melalui Surat Edaran nomor HK.02.02.I/28992019 tentang Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencoba menarik beberapa alat kesehatan bermerkuri seperti termometer, tensimeter dan dental amalgam. Ini dia penjelasannya: 1. Termometer Bermerkuri Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Termometer bermerkuri merupakan termometer yang mengandung air raksa. Baik termometer klinis maupun termometer laboratorium yang mengandung merkuri, sudah dilarang pemerintah untuk digunakan. 2. Sfigmomanometer atau Tensimeter Bermerkuri Sfigmomanometer atau dengan nama lain Tensimeter bermerkuri yang mengandung air raksa juga dilarang untuk digunakan. Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan sistem non-invasive. 3. Esophageal Dilators, Cantor Tube dan Miller-Abbott Tube Ketiga alat tersebut berbentuk selang flesksibel dengan kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya, Esophageal Dilators digunakan sebagai alat endoskopi terapeutik dan memperbesar lumen esofagus. Sementara Cantor tube merupakan selang panjang dengan kantong karet mengandung merkuri yang digunakan untuk mengatasi masalah dekompresi atau penyumbatan usus. Di sisi lain, Miller-Abbot tube merupakan selang panjang yang digunakan untuk mengatasi masalah penyumbatan usus kecil melalui metode intubasi. Masing-masing perkiraan kandungan merkuri pada Esophageal Dilators, Cantor Tube dan Miller-Abbott Tube masing-masing adalah >1.361 gram, 54-136 gram, dan 136 gram. 4. Amalgam Gigi Tambal gigi amalgam atau yang dikenal sebagai tambal gigi perak, mengandung merkuri hingga 50 persen sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. 5. Foley CatheterFoley Catheter atau kateter Foley merupakan alat berbentuk tabung fleksibel yang dimasukkan melewati uretra ke kandung kemih untuk mengalirkan urin pada pasien. Diperkirakan, kandungan merkuri pada alat ini sebesar 68 gram. Merkuri sendiri merupakan bahan berbahaya dan beracun yang memiliki dampak kesehatan seperti terjadi kerusakan sistem saraf pusat, ginjal, paru-paru, khususnya dampak terhadap janin berupa kelumpuhan otak, gangguan ginjal, sistem saraf, menurunnya kecerdasan, cacat mental serta kebutaan. | Shandi March – Achmad Djunaidi | Jakarta |