Mas Wendo, Provokator Menulis

Mas Wendo, Provokator Menulis
Mas Wendo, Provokator Menulis (Foto : )
Mengarang Novel Itu Gampang, terbitan PT Gramedia, 1984[/caption] 
Apa sih kehebatan isi buku nya ? Mas Wendo mengajarkan tentang segudang teori penulisan  yang penyuguhannya tidak melulu harus dengan panjabaran definitif,  kaku hingga terkesan mesti dihafal selayaknya kita akan menghadapi ujian sekolah.Mas Wendo lebih menangkap kegelisahan dan kebutuhan  seorang calon penulis.  Sebab itu, ia membuat narasi interaktif.  Mas Wendo sebagai pihak yang menjawab sedangkan sosok penanya adalah si calon penulis pemula  yang mewakili jutaan penulis serupa lainnya.Mas Wendo menampung dan mengunyah pertanyaan sehingga keluarlah jawaban renyah dan lincah  untuk setiap pertanyaan.  Semua dihidangkan dalam bahasa keseharian yang ringan.  Terkesan main-main tapi serius.Ada kalanya, Mas Wendo cukup “kejam”   menjawab ketika si calon penulis begitu gencar berdalih yang ujung – ujungnya adalah alasan untuk kemalasan  menulis.Contoh, dialog dalam buku “  “  berikut ini.Tanya : Ah, pacar saya juga ilhamJawab : itu paling mudah dilakukan. Itu sebabnya begitu banyak kisah cinta, kisah patah hati, kisah cemburu ditulis. Semakin unik dan semakin khas persoalan cinta dan pacarmu, semakin menarik Tanya : Bagaimana kalau tidak unik ?Jawab : Bikin sehingga menjadi unik Tanya : Kalau tetap tak bisa ?Jawab :  Bikin sehingga menjadi menarik, meskipun biasa-biasa. Tanya :  Kalau tetap tak bisa ?Jawab : Buang saja keinginan menjadi pengarang Tanya : Sadis. Mosok begitu sih ?Jawab : Harus begitu. Habis kalau pengarangnya sendiri tidak tertarik apa harus dipaksakan ?  kan bisa cari ilham yang lain. Hal yang sama juga terjadi pada buku sekuelnya, “ Mengarang Novel Itu Gampang “Tanya : Iya. Saya biasa begadang. Berkumpul sama teman, ngobrol, pergi bersama. Tak mungkin meninggalkan begitu saja. Masak sekarang disuruh berada di kamar dan mengetik terus. Kan seperti dihukum.Jawab : Itu soal kebiasaan saja. Kebiasaan ngobrol yang tidak biasa juga susah untuk mengikuti. Sekali lagi soal kebiasaan dan bisa diubah. Tanya : Kalau tetap tak bisa ?Jawab : Urungkan niat jadi novelis Bagi Mas Wendo, calon penulis pemula adalah sebuah “ kasus “ sebelum seseorang itu benar – benar sudah jadi penulis.  Artinya, perjalanan calon penulis itu panjang, butuh proses dan Mas Wendo tanpa letih menuntun calon penulis sampai tuntas pada dua buku itu.Barangkali, karena keinginannya membimbing calon penulis itu begitu kuat, ia mencantumkankata, “ Gampang “ pada dua judul bukunya itu.Maka kata “ Gampang “ pun jadi terkesan sebuah provokasi  positif dari Mas Wendo untuk siapapun yang hendak memulai menulis.Jumat (19/7) sore kemarin, Mas Wendo telah berpulang, setelah melewati hari-hari yang berat melawan penyakit kanker prostat. Ia meninggal pada usia 70 tahun setelah lahir 26 November 1948, di Surakarta.Mas Wendo meninggalkan segudang karya penulisan selama ia bekerja sebagai wartawan grup Gramedia, seperti majalah Hai, Kompas dan salah satu tabloid populer yang kian menancapkan namanya di blantika media massa yakni, Tabloid Monitor pada tahun 1987.Selamat jalan Mas Wendo …Provokasi mu, soal “Gampang” nya menulis, akan terus menular… Ditulis oleh Yosi Mahalwan – Reporter ANTV