"Rumah saya di Lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan,"kata Andi Arief.
newsplus.antvklik.com
- Menyusul cuitannya di twitter tentang penemuan 7 kontener surat suara, rumah fungsionaris Partai Demokrat Andi Arief didatangi polisi. "Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya?"kata Andi Arief.Menurut Andi Arief, jika diperlukan, dia akan datang baik-baik dan menyelesaikan masalah. "Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan,"katanya dalam twitternya hari ini.Sebelumnya Andi Arief dituding sebarkan hoax penemuan surat suara sebanyak 7 kontener yang sudah dicoblos dari Cina oleh Sekjen PDIP Hasto. ![]()
"Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,"kata Andi Arief."Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini. Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya. Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi,"kata Andi Arief.
Baca Juga DITUDING SEBARKAN HOAX ANDI ARIEF BILANG HASTO BUTA HURUF
Andi Arief pun berang." Hasto Sekjen PDIP buta huruf. suruh baca tuit saya dengan jelas. Saya menghimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU beegerak setelah himbauan saya,"kata Andi Arief dalam twitternya hari ini.Sebelumnya Andi mencuit tentang digaan surat suara tersebut." Mohon dicek, kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena kabar ini sudah beredar,"kata Andi Arief.Sekjen PDIP Hasto Hasto Kristiyanto mengatakan tweet Andi tentang isu 7 kontainer surat suara telah tercoblos itu sangat provokatif dan sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan.
"Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,"kata Andi Arief."Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini. Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya. Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi,"kata Andi Arief.
Baca Juga :
