www.antvklik.com
- Lebih dari 70 kolektor barang-barang jadul atau jaman dulu se Indonesia tumpah ruah di Pasar Jadoel Sidoarjo, Jawa Timur. Tidak hanya jadi ajang silahturahmi para kolektor barang jadul, namun juga menjadi tempat nostalgia para pengunjung.
Berbagai barang ada di sini  mulai dari tahun 1900 hingga tahun awal 2000. Harga jualnya ternyata bisa selangit.
[caption id="attachment_148951" align="alignnone" width="300"]
![barang jadul3]()
Sepeda motor jadul, di pasar jadul[/caption]
Para pengunjung memadati sebuah bengkel di kawasan Jalan Raya Waru Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi (23/9). Bengkel tempat berjualan ini sudah disulap layaknya sebuah pasar pada umumnya.
Namun bukan seperti pasar tradisional pada umumnya, pasar ini menjual berbagai barang-barang tempo dulu atau jadul, yang mungkin dimiliki oleh sekitar lebih dari 70 kolektor barang-barang jadul se Indonesia.
[caption id="attachment_148952" align="alignnone" width="300"]![barang jadul 5]()
Handphone jadul banyak dicari para kolektor[/caption]
Mulai dari aneka perabotan hiasan rumah, aneka alat permainan, telepon, uang hingga kamera dan pemutar musik. Berbagai barang yang dipajang dibuat antara tahun 1900 hingga awal 2000-an.
Alhasil, para pengunjung pun mengaku tak hanya ingin membeli barang-barang jadul ini, namun juga sebagai ajang nostalgia. Jika barang ini disukainya, sang kolektor rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan barang-barang jadul ini.
[caption id="attachment_148953" align="alignnone" width="300"]![barang jadul 6]()
Pengunjung sedang mencari barang jadul[/caption]
Ale soleh, salah pengunjung dari Semarang, Jawa Tengah, mengaku senang bisa mencari barang-barang zaman dahulu. Â Penyelanggara sengaja menggelar pasar jadul ini untuk mengumpulkan para kolektor barang-barang tempo dulu se Indonesia dan tak hanya itu di pasar ini pun para kolektor dapat saling melengkapi barang-barang koleksinya.
Soal harga bervariasi. Mulai dari puluhan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah. Seperti pemutar musik gramafon buatan 1930 dihargai Rp 10 juta. Dan untuk mendapatkan mebel jaman Belanda, harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 30 juta.
Laporan: Khumaidi dari Sidoarjo, Jawa Timur
Sepeda motor jadul, di pasar jadul[/caption]
Para pengunjung memadati sebuah bengkel di kawasan Jalan Raya Waru Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi (23/9). Bengkel tempat berjualan ini sudah disulap layaknya sebuah pasar pada umumnya.
Namun bukan seperti pasar tradisional pada umumnya, pasar ini menjual berbagai barang-barang tempo dulu atau jadul, yang mungkin dimiliki oleh sekitar lebih dari 70 kolektor barang-barang jadul se Indonesia.
[caption id="attachment_148952" align="alignnone" width="300"]
Handphone jadul banyak dicari para kolektor[/caption]
Mulai dari aneka perabotan hiasan rumah, aneka alat permainan, telepon, uang hingga kamera dan pemutar musik. Berbagai barang yang dipajang dibuat antara tahun 1900 hingga awal 2000-an.
Alhasil, para pengunjung pun mengaku tak hanya ingin membeli barang-barang jadul ini, namun juga sebagai ajang nostalgia. Jika barang ini disukainya, sang kolektor rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan barang-barang jadul ini.
[caption id="attachment_148953" align="alignnone" width="300"]
Pengunjung sedang mencari barang jadul[/caption]
Ale soleh, salah pengunjung dari Semarang, Jawa Tengah, mengaku senang bisa mencari barang-barang zaman dahulu. Â Penyelanggara sengaja menggelar pasar jadul ini untuk mengumpulkan para kolektor barang-barang tempo dulu se Indonesia dan tak hanya itu di pasar ini pun para kolektor dapat saling melengkapi barang-barang koleksinya.
Soal harga bervariasi. Mulai dari puluhan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah. Seperti pemutar musik gramafon buatan 1930 dihargai Rp 10 juta. Dan untuk mendapatkan mebel jaman Belanda, harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 30 juta.
Laporan: Khumaidi dari Sidoarjo, Jawa Timur
Baca Juga :
