Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi

Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi
Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi (Foto : )

Sosialisasi terkait bahaya radikalisme dan terorisme ini sangat penting dilakukan di Indonesia karena kini masyarakat rentan terpapar radikalisme yang sasarannya anak muda, perempuan bahkan pelajar. "Kalau didaerah saya sendiri tidak ada, karena masyarakat disini cinta damai dan pancasila. Saya lihat damai-damai saja, semuanya bertoleransi antar agama", ujar Reni Aprilianti, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Reni merupakan salah satu warga desa yang turut menjadi peserta sosialisasi deradikalisasi bersama warga dan tokoh masyarakat yang digelar oleh personel Bhabinkamtibmas di kantor kelurahan Sukamaju.

Menurut Sumardi, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang turut hadir dalam sosialisasi anti radikalisme, merasa bersyukur gerakan-gerakan yang mengarah terorisme hingga saat ini tidak ada di desanya.

"Sementara ini tidak ada, karena setiap pengajian atau apa segalanya kita tetap dikembangkan masyarakat supaya itu jangan sempat ada. Kita harus mengajarkan terus bahwa radikalisme itu bahaya untuk negara kita bahkan keluarga kita", ujar Sumardi.

Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi Untuk Menganggulangi Bahaya

Dengan diberikan pemahaman terkait radikalisme dan terorisme, diharapkan masyarakat menjadi satu visi dan persepsi, sehingga potensi bahaya radikalisme yang berada di sekeliling kita dapat segera di deteksi dan segera disinergikan penanggulangannya dengan semua stakeholder yang ada.

Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi Awal bulan Juni lalu (7/6/2018), Tim Densus 88 Anti Teror Polri menangkap dua terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.