Laut Terancam, Blue Life Program Sumbang 300 Tong Sampah di P. Banyak Barat

tong sampah (Foto : )

www.antvklik.com - Sebanyak 300 tong sampah disumbang relawan dari Republik Ceko ke desa Ujung Sialit dan Desa Haloban, Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.Tong sampah berkonstruksi batangan bulat besi dan karung plastik ini disumbangkan Blue Life Program dengan harapan bisa dipergunakan warga setempat sebagai wadah untuk mengumpulkan sampah plastik, sehingga tak lagi membuang ke laut lepas.Menurut Zbynec Hrabek, Koordinator Blue Life Program, selain tong sampah pihak nya juga akan menyediakan kapal untuk mengangkut sampah tersebut ke daratan, untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuang akhir, "Setiap 2 minggu sekali sampah-sampah ini akan dibawa bersama kapal relawan dari negara Republik Ceko dan Slovakia yang selama ini rutin mengutip sampah dari sekitar pulau-pulau ini, kita lihat perkembangan bila nanti dibutuhkan lebih banyak, tong sampah kita akan tambah", jelas Zbynec.Sampah, terutama jenis plastik menjadi fokus program Blue Life Program, karena kondisi sampah Indonesia dan dunia yang kian memprihatinkan akhir-akhir ini, "selama 2 tahun ini kami melibatkan para relawan dari Republik Ceko dan Slovakia  untuk mengutip sampah dari wilayah kepulauan ini, mereka membiayai seluruh kegiatan ini dengan biaya sendiri", tambah Zbinec.Selain melakukan pengutipan sampah, Blue Life Program juga melakukan sejumlah kegiatan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada anak-anak di sekolah-sekolah disekitar pulau ini, "Pembiayaan untuk kegiatan-kegiatan ini dana nya kami kumpulkan dari sumbangan suka rela masyarakat biasa di Republik Ceko yang peduli dan merasa terpanggil dengan isu lingkungan, jadi bukan dari perusahaan, NGO, atau negara", ungkap Zbynec.Indonesia kini menjadi penyumbang sampah nomer dua terbanyak didunia, data dari Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, produksi sampah Indonesia kini mencapai 65,8 juta ton, yang mana 16 persennya merupakan  sampah plastik, sebagian besar sampah ini berakhir di laut sehingga membuat keseimbangan biota laut dunia terancam. Laporan Muhamad Roni dari Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.