Sinopsis Ganjaran Hidup 8 Agustus 2018: Azab Penjual Ayam Tiren

Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV 4 Oktober 2018 eps 86
Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV 4 Oktober 2018 eps 86 (Foto : )
www.ANTVklik.com - Sinopsis Ganjaran Hidup 8 Agustus 2018. Hendro nyaris frustasi saat keluarganya bertubi-tubi ditimpa masalah keuangan.
Istrinya, Feni baru saja melahirkan. Hendro harus membayar biaya persalinan untuk menebus bayinya dari rumah sakit.
Ditambah lagi ia harus beli susu, baju dan perlengkapan bayi. Sementara Putri, anak pertamanya juga terus merengek minta dibelikan sepatu dan tas sekolah baru karena yang lama sudah rusak. Sebentar lagi Putri juga mau ujian dan harus membayar tunggakan uang sekolah. Di saat bersamaan pemilik kontrakan juga mulai nyap-nyap menagih uang sewa. Hendro sendiri cuma seorang penjual bebek goreng. Tapi lapaknya belakangan lagi sepi. Akibatnya Hendro jadi rugi dan kehabisan modal. Hendro sempat berusaha minta pertolongan ke mertuanya, Tuti. Tapi Tuti malah marah-marah sewot dan menolak memberikan pinjaman uang karena Hendro sudah berkali-kali pinjam uang tidak pernah dikembalikan.Di saat terdesak inilah, Hendro jadi gelap mata dan akhirnya mulai nekat berjualan bebek goreng rejek memakai formalin yang memang sangat menguntungkan. Bayangkan saja, biasanya Hendro membeli seekor daging bebek seharga lima puluh ribu. Sementara daging bebek rejek cuma lima ribu. Daging bebek yang sudah tidak layak dikonsumsi itu kemudian dicuci dengan formalin. Hasilnya, daging bebek yang awalnya pucat dan nyaris busuk kembali menjadi bersih, segar dan bisa awet dijual selama berhari-hari. Hendro pun jadi bisa bersaing dan menjual dagangannya jauh lebih murah dari pedagang bebek goreng lain. Lapak Hendro jadi ramai dikunjungi pembeli. Bahkan mulai dipesan buat catering-catering acara pernikahan. Hendro jadi girang karena dalam dalam waktu singkat, ia bisa meraup keuntungan yang sangat besar. Tapi suatu hari, Feni tidak sengaja memergoki perbuatan licik Hendro. Feni langsung shock dan menangis, minta Hendro untuk menghentikan aksinya."Mencari nafkah dengan cara yang tidak halal adalah dosa besar mas.." kata Feni sambil membujuk suaminya bertobat. Tapi Hendro malah balik memarahi istrinya dan menyuruh Feni untuk mendukung usahanya. "Jadi orang miskin jangan sok alim ! Selama ini kita terus dihina orang karena miskin ! Kita juga harus bayar kontrakan, menebus anak kita di rumah sakit dan membiayai sekolah Putri.""Memangnya kamu mau anak kita terus ditahan rumah sakit dan keluarga kita terus hidup melarat !?" bantah Hendro dengan nada berapi-api. Feni akhirnya cuma bisa menangis pasrah menghadapi kekerasan suaminya yang semakin gelap mata.Singkat cerita, dari hasil keuntungan berjualan bebek goreng rejek, Hendro akhirnya berhasil menyelesaikan masalah keuangan yang menimpa keluarganya. Hendro pun mulai bisa hidup mapan. Feni pun meminta Hendro untuk kembali berjualan dengan cara jujur. Tapi Hendro ternyata sudah keenakan dan tetap berjualan bebek rejek supaya terus dapat keuntungan besar. Karena lapaknya semakin ramai, Hendro lalu mengajak sepupunya, Rahman kerja menjadi pegawainya. Hendro memilih Rahman karena selain rajin, Rahman juga gagu (tuna bicara). Hendro jadi merasa aman karena Rahman pasti tidak akan bisa membongkar rahasia jahatnya ke warga.Suatu hari, Rahman akhirnya mengetahui rahasia Hendro. Rahman yang pada dasarnya baik, jadi shock begitu mengetahui selama ini Hendro ternyata berjualan bebek goreng rejek yang dicuci formalin. Rahman pun langsung meminta Hendro untuk menghentikan aksi jahatnya. Tapi Hendro malah marah-marah dan mengancam Rahman, jika sampai ia buka mulut dan melapor ke warga, Rahman juga bakal ikut teseret dan dipenjara.Rahman jadi ketakutan dan akhirnya menceritakan perihal ini ke istrinya, Farah. Farah karuan saja kaget dan menyuruh Rahman untuk berhenti bekerja dari Hendro.Tapi dasar naas. Belum sempat Rahman berhenti bekerja, warga sudah keburu mengetahui kejahatan Hendro. Rupanya pedagang bebek lain yang selama ini curiga dengan Hendro diam-diam menyelidiki Hendro. Mereka kemudian memanggil petugas BPOM untuk memeriksa lapak Hendro. Dan hasilnya lapak Hendro positif dinyatakan menjual bebek rejek berformalin. Warga jadi geram dan akhirnya ramai-ramai menggerebek lapak Hendro. Saat itu kebetulan yang sedang menjaga lapak adalah Feni. Feni nyaris dihajar massa. Saat itulah Rahman muncul menolong. Rahman menyuruh Feni pergi dan mengorbankan dirinya jadi sasaran kemarahan massa.Rahman akhirnya diseret warga ke penjara. Farah pun cuma bisa menangis hancur saat melihat suaminya yang tidak bersalah mendekam di balik jeruji. Apalagi saat ini ia tengah hamil tua. Siapa nanti yang bakal menafkahi ia dan bayinya? Di saat bersamaan, Feni yang selamat dari amukan massa sambil menangis berusaha menyadarkan Hendro. Karena perbuatan jahat suaminya, Rahman jadi korban. Demi menyelamatkan Feni dari amukan massa Rahman sekarang di penjara. Padahal Rahman juga seorang kepala rumah tangga dan punya seorang istri yang tengah hamil dan harus ia nafkahi. Tapi Hendro tetap keras hati dan malah mentertawakan nasib Rahman yang jadi kambing hitam perbuatan jahatnya. Hendro tidak perduli malah ingin kembali berjualan di tempat lain.Feni akhirnya cuma bisa menangis pasrah dan berdoa, minta agar Allah menyadarkan suaminya. Dan keesokan harinya, Hendro benar-benar mendapat pelajaran. Saat Hendro mendatangi penjual bebek rejek, ternyata tempat itu sudah digerebek polisi. Hendro jadi kaget dan langsung lari ketakutan. Tapi seorang polisi keburu memergoki Hendro dan mengejarnya. Di tengah pelariannya, Hendro mengalami kecelakaan, terperosok jatuh ke sebuah kali besar. Hendro yang tidak bisa berenang hampir tenggelam. Beruntung saat itu Farah muncul dan langsung berteriak memanggil orang-orang menyelamatkan Hendro. Usaha Feni terlambat, Hendro keburu mati tenggelam secara mengenaskan. Saat pemakaman Hendro muncul kejadian aneh. Jenazah Hendro seperti susah dikubur karena mendapat azab dari Allah.