Kekuatan Leaderful Organizations: Mengubah Perusahaan FMCG di Asia Timur dalam Mendominasi Pasar

Kekuatan Leaderful Organizations: Mengubah Perusahaan FMCG
Kekuatan Leaderful Organizations: Mengubah Perusahaan FMCG (Foto : midjourney/aldinabahri)

4. Kepemimpinan Bersama: Kepemimpinan tidak terbatas pada beberapa orang terpilih; sebaliknya, itu didistribusikan ke seluruh organisasi, menciptakan proses pengambilan keputusan yang lebih inklusif dan dinamis.

5. Pengembangan Karyawan: Program pengembangan kepemimpinan merupakan bagian integral untuk memelihara potensi karyawan dan membangun jaringan pemimpin yang cakap.

Tentu saja, mengadopsi leaderful organizations di Perusahaan FMCG Asia Timur bukannya tanpa tantangan.

Transisi ke leaderful organizations di perusahaan FMCG Asia Timur bukanlah tanpa tantangan.

Nilai-nilai tradisional, norma-norma budaya, dan struktur hierarki kawasan dapat menghambat pengadopsian model kepemimpinan yang lebih inklusif.

Beberapa tantangan utama meliputi:

1. Norma Budaya: Budaya Asia Timur sering memberi penekanan kuat pada hierarki dan penghormatan terhadap otoritas, sehingga sulit untuk mempromosikan dialog terbuka dan kolaborasi.

2. Penghindaran Risiko: Model komando dan kontrol memberikan rasa kontrol dan stabilitas, yang mungkin membuat perusahaan ragu-ragu untuk merangkul ketidakpastian yang terkait dengan kepemimpinan yang terdistribusi.

3. Perlawanan terhadap Perubahan: Praktik lama dan tradisi organisasi dapat menciptakan penolakan untuk mengadopsi pendekatan kepemimpinan baru.

4. Hambatan Kelembagaan: Kendala peraturan dan tata kelola perusahaan yang kaku dapat menghambat fleksibilitas yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang terdistribusi.