Tak Hanya Fisik, Puasa Ramadan Juga Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa (Foto : )

Antv –Umat muslim di seluruh dunia sudah mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan. Puasa Ramadan hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap pemeluk agama Islam.

Selain wajib, puasa ternyata juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

Tak hanya kesehatan fisik, tapi juga mental. Psikolog UGM, Bagus Riyono mengatakan bahwa berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri.

"Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya," kata Bagus, dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (24/3/2023).

Dijelaskan Bagus, salah satu contoh terkait delay gratification itu adalah menunda pemuasan terkait emosi.

 

img_title
Pakar UGM menjelaskan soal manfaat puasa. (Foto: Dok. UGM)

 

Dengan adanya jeda dan tidak impulsif, maka akan terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri manusia.

Selain itu, saat menjalankan puasa maka jiwa dilatih untuk disiplin dan tekun. Sehingga hati orang yang berpuasa akan merasakan ketenangan.

Di samping itu, puasa juga bisa melatih diri untuk merespon semua hal dengan lebih tenang. Dengan begitu dapat menurunkan stres dalam diri.

"Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru unu menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapan kehidupan setelah puasa," bebernya.

Sementara, dietisien atau ahli diet dari FKKMK UGM, Tony Arjuna menjelaskan bahwa puasa juga membuat badan menjadi semakin sehat secara fisik.

"Saat puasa secara fisiologis melatih tubuh dalam pembakaran kalori," ujarnya.

Akan tetapi, orang yang berpuasa harus mengetahui kebiasaan yang baik dan benar. Sebab selama ini masih ada sebagian masyarakat yang masih salah dalam pemilihan makanan saat berbuka puasa maupun saat sahur.

Pemilihan makanan yang salah dapat mempengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh saat menjalankan ibadah puasa.

"Saat buka puasa maka dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, adanya jadi lemes dan ngantuk karena caranya kurang tepat," paparnya.

Oleh karena itu, Tony menyarankan agar dilakukan pengaturan makanan secara bertahap saat sahur berbuka puasa. Serta memilih makanan yang bervariatif agar semakin banyak gizi yang diserap tubuh.

"Selama puasa agar tetap sehat dan bugar kuncinya bukan makan mahal dan enak. Kuncinya makanan yang bervariasi. Semakin variatif maka semakin banyak zat gizi yang diperoleh tubuh," pungkasnya.