Hanya Ada di Bulan Ramadan, Berikut Tata Cara dan Niat Salat Tarawih

Tata Cara dan Niat Salat Tarawih
Tata Cara dan Niat Salat Tarawih (Foto : Ilustrasi - Pixabay)

AntvSalat Tarawih merupakan salah satu salat sunah yang dilakukan khusus di bulan Suci Ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat".

Waktu pelaksanaan salat sunah ini adalah selepas salat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Terdapat beberapa praktik tentang jumlah rakaat dan jumlah salam pada salat Tarawih.

Dirangkum Wikipedia, pada masa Nabi Muhammad, salat Tarawih hanya dilakukan tiga atau empat kali saja. Tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah rakaatnya.

Namun, pada zaman khalifah Umar bin Khattab salat Tarawih akhirnya dihidupkan kembali. Yaitu dengan jumlah 20 rakaat dilanjutkan dengan 3 raka'at salat witir.

Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat Tarawih pasa tiap malam-malam bulan Ramadan dengan 20 raka'at.

Tetapi empat mazhab Suni mempraktikkan jumlah rakaat yang berbeda, yaitu mazhab Hanafi (8 rakaat), Maliki (sebagian 8 atau 20 rakaat).

Serta Syafi'i (20 rakaat), dan Hambali (sebagian 8 atau 20 rakaat). Secara umum salat Tarawih juga terdapat bacaan niat salatnya, berikut bacaannya:

1. Lafal Niat Salat Tarawih sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:

“Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”

2. Lafal Niat Salat Tarawih Secara Infirad atau Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya:

“Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.”

Setelah niat, dilanjut dengan rukun-rukun setelahnya, yaitu takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca ta’awudz, surat Al-Fatihah.

Selanjutnya, mambaca surat-surat pendek, ruku’, i’tidal, berdiri untuk melakukan sujud, sujud, tahiyat, membaca dua kalimat sahadat.

Serta membaca shalawat Ibrahimi, dan diakhiri salam. Sesuai tata cara tersebut di ulang sebanyak 20 kali, dengan sepuluh kali salam.

Artinya, setiap dua rakaat salat Tarawih ditutup dengan salam, kemudian kembali melakukan dua rakaat dan salam. Lalu, diakhiri dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat.

Dikutip laman NU, beirkut niat salat Witir 3 rakaat sekaligus:

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an (imaman/makmuman) lillâhi ta'âlâ

Artinya:

"Aku menyengaja salat sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

Bacaan-bacaan salat Tarawih juga tidak jauh berbeda dengan bacaan shalat pada umumnya.

Dalam salat Tarawih disunnahkan membaca doa iftitâh, surat pendek, tasyahhud dan lainnya.