Bokek Minggir Dulu, 5 Negara Ini Hanya Terima Turis Tajir

Selandia Baru
Selandia Baru (Foto : VIVA)

AntvBerwisata adalah hal yang rasanya cukup perlu dilakukan oleh seseorang, sebab dengan melakukan beberapa perjalanan bersama dengan orang terkasih dengan mengunjungi tempat wisata di luar negeri, tentunya akan menghilangkan kejenuhan dengan segala rutinitas yang membosankan tiap harinya.

Akan tetapi, ada beberapa negara dengan memiliki tempat wisata indah yang nyatanya tak sembarangan untuk bisa dikunjungi, terlebih bagi kamu yang tengah bokek atau tidak cukup uang. 

 

Melansir dari VIVA, berikut ini merupakan 5 negara yang hanya menerima turis tajir saja. 

1. Kepulauan Cayman 

img_title
Kepulauan Cayman. (Foto: VIVA)

Kepulauan Cayman, merupakan sebuah tempat yang berada di Laut Karibia dan seberang Laut Inggris yang terletak di selatan Kuba, timur laut Honduras, antara Jamaika dan Semenanjung Yucatan Meksiko.  

Mereka mempunyai Global Citizen Concierge Programme (GCCP) yang memberikan kesempatan pekerja remote untuk tinggal di Kepulauan Cayman. 

Mereka yang berpenghasilan lebih dari USD 100.000 per tahun (Rp1,5 miliar) dapat mengajukan visa dua tahun dengan biaya tahunan sebesar USD 1.469 (Rp23 juta).

2. Fuji 

img_title
Fuji. (Foto: VIVA)

Berikutnya ada tempat yang bernama Fuji, tak sembarangangan, sebab jika kamu berniat mengunjungi tempat ini maka harus memiliki dana yang cukup besar. 

Sementara itu, pada bulan Juni 2020, negara ini meluncurkan Blue Lanes (jalur khusus) untuk kapal pesiar yang ingin melarikan diri dari pandemi pandemi COVID-19 yang sempat melanda dunia beberapa tahun lalu. 

Dalam sebuah cuitannya di Twitter, Frank Bainimarama yang saat itu tengah menjabat sebagai Perdana Menteri Fiji mengundang miliarder dengan jet pribadi untuk menyewa pulau mereka sendiri. 

Sebelum pandemi COVID-19, industri pariwisata menyumbang 38 persen ekonomi untuk Fiji. Untuk memulai kebangkitannya, negara tersebut terus fokus pada perjalanan mewah. 

3. Montserrat

img_title
Montserrat. (Foto: VIVA)

Jika kamu memiliki penghasilan tahunan di atas USD 70.000 (RP1,096 miliar), maka kamu dapat mengajukan Remote Work Stamp untuk memiliki properti huni di Montserrat.

Montserrat dirilis pada Februari 2021, program ini mengundang pekerja remote dengan berpenghasilan tinggi untuk bekerja dari jarak jauh dan aman dari lokasi yang eksotis. Biaya pendaftarannya merogoh kocek hingga USD 500 (Rp7,8 juta).

4. Hawai 

img_title
Hawai. (Foto: VIVA)

Hawaii pernah berjuang melarang masuknya turis Amerika Serikat yang berbondong-bondong ke pulau ini sebagai pelarian bebas karantina. Kekurangan pekerja di hotel, jalanan macet, serta waktu tunggu restoran selama 90 menit hanya sebagian masalah yang dihadapi.  

Akibatnya, banyakanya para wisatawan membebani infrastruktur lokal dan ekosistem pulau. Kini Hawai mendukung penduduk setempat menaikkan harga. Biaya telah digandakan untuk kegiatan populer bagi wisatawan di luar negeri.

5. Selandia Baru

img_title
Selandia Baru. (Foto: VIVA)

Skem pemulihan pariwisata pasca COVID-19 beberapa tahun lalu, Selandia Baru mengincar individu berpenghasilan tinggi setelah membuka perbatasan sejak Agustus 2022. 

“Mengunjungi negara ini bukan dengan orang-orang naik van kemping dan berkeliling negara kita dengan 10 dolar sehari dengan makan mie kering,” kata Menteri Pariwisata Stuart Nash pada Konferensi Dewan Ekspor Pariwisata Selandia Baru.  

Sebaliknya, ia ingin menarik pengunjung yang menghabiskan lebih banyak uang dan tinggal sedikit lebih lama di Selandia Baru.