Catat! Inilah Ciri-ciri, Risiko, dan Faktor Penyebab Stunting yang Penting Diketahui

Ilustrasi anak-anak
Ilustrasi anak-anak (Foto : Freepik/ jcomp)

Antv – Permasalahan stunting masih menjadi isu yang terus digaungkan karena Indonesia masih memiliki rapor merah untuk kasus terkait isu kesehatan yang satu ini.

Terlebih, belakangan ini, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional yang mengangkat tema “Protein Hewani Cegah Stunting”.  

Pemerintah dalam slogan Hari Gizi tahun ini ingin menekankan pentingnya mengonsumsi protein, khususnya bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Harapannya, ke depannya angka stunting di Indonesia dapat berkurang mengingat pentingnya peran protein dalam perkembangan sel-sel dalam tubuh seseorang, terlebih anak-anak.

Namun perlu diketahui, stunting tak hanya soal tinggi badan yang kurang seperti yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum.

Dalam acara Media Brief Hari Gizi Nasional bertajuk “Pentingnya Protein Untuk Cegah Stunting” yang digelar oleh Kalbe di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Dokter Spesialis Gizi, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK., FINEM menjelaskan lebih lanjut terkait stunting yang masih kerap dianggap remeh.

“Stunting itu bukan semata-mata pendek. Jadi stunting itu sebenarnya kegagalan tumbuh dan berkembangnya seorang anak akibat asupan nutrisi yang tidak memadai atau tidak cukup atau mungkin cukup tapi isinya kurang bagus, kurang berkualitas,” tutur dokter Marya.

Tak hanya soal asupan, stunting juga bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan lain, seperti misalnya adanya infeksi-infeksi berulang pada anak atau kurangnya stimulasi-stimulasi yang dapat memicu pertumbuhan anak.

Lantas, seperti apa ciri, risiko dan faktor penyebab stunting? Yuk simak penjelasan Dokter Spesialis Gizi, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK., FINEM berikut ini!

Ciri-ciri Anak Stunting

 

img_title
Ilustrasi anak. (Foto: Freepik/ jcomp)

 

  1. Tinggi badannya kurang dilihat dari standart deviasi menurut WHO. Biasanya tampak pendek, hanya saja tidak semua orang pendek bisa disebut stunting. 
  2. Kurus
  3. Mudah sakit
  4. Pertumbuhan dan perkembangan terganggu

Risiko Anak Stunting

 

img_title
ilustrasi anak dalam masa pertumbuhan. (Foto: Freepik/ freepik)

 

  1. Risiko yang dapat dialami oleh seorang anak yang stunting sangat banyak, mulai dari saat dia periode pertumbuhan dan perkembangan pasti akan mengalami gangguan. 
  2. Kesulitan dalam proses belajar
  3. Daya tahan tubuhnya lemah hingga mudah sakit
  4. Dapat menyumbangkan risiko stunting di generasi berikutnya
  5. Berisiko mengalami penyakit-penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, diabetes, dll.

Faktor penyebab dan Pencegahan stunting

 

img_title
Ilustrasi nutrisi. (Foto: Freepik/ freepik)

 

Berbicara soal faktor penyebab stunting, tentu gizi dan nutrisi anak. Apabila kebutuhan nutrisi anak pad masa 1000 hari pertama kehidupannya tidak terpenuhi, maka anak berisiko tinggi terkena stunting.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh anak agar terhindar dari stunting adalah makronutrisi yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, serta mikronutrisi yang terdiri dari vitamin dan mineral.

Tak hanya sampai di situ, masih ada faktor lainnya yang harus dipenuhi seperti misalnya faktor penyakit yang diderita anak, pengetahuan orang tua, ekonomi dan akses kesehatan yang terjangkau dan memadai.