Mau Pakai Cadar? Simak Dulu Penjelasan Buya Yahya Mengenai Hukum dan Syaratnya

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto : YouTube: Al-Bahjah TV)

Antv –Sebagai seorang muslimah, tentunya menutup aurat adalah hal yang wajib. Dimana aurat sendiri adalah bagian tubuh yang ditutup dengan pakaian agar menghindari pandangan dari orang lain, terutama lawan jenis.

Menutup aurat diidentikkan dengan mengenakan jilbab dan baju yang longgar agar lekuk tubuh tak dapat terlihat. Namun, tak jarang juga yang mengenakan cadar atau niqab agar semakin sempurna dalam niatnya menghindari pandangan dari lawan jenis.

Saat Buya Yahya menyampaikan tausyiahnya, kemudian seseorang bertanya mengenai cadar. Ia bertanya mengenai rintangannya selama mengenakan cadar.

“Kita sebelumnya belum pakai cadar dan setelah pakai cadar itu ada juga rintangan dari keluarga, seperti sebelumnya kita tidak pakai cadar, dengan ipar, dengan menantunya saudara, jadi kita suruh jangan pakai cadar kepada mereka, karena dari kecil sudah kumpul dengan kita. Lalu yang kedua kita mau silaturahmi ke sebuah keluarga yang ada di Jawa, jadi kita diperbolehkan masuk kalau kita lepas cadar. Jadi bagaimana itu Buya?” tanya seseorang dilansir dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Rabu, 7 Desember 2022.

Kemudian Buya Yahya pun menjelaskan bahwa keutamaan mengenakan cadar adalah istiqomah, yaitu niat karena Allah.

“Istiqomah itu dari niat yang kuat, Anda niat beristiqomah menggunakan cadar karena Allah ya dan karena Allah itu tadi dalam keadaan apapun selagi masih mungkin pakai cadar anda pakai cadar, bukan cadar bohongan, karena ada sebagian cadar kalau mereka keluar ikut kumpulannya di luar bertemu dengan laki-laki,” jawab Buya Yahya.

img_title
Wanita bercadar. (Foto: Pixabay/6335159)
 

Buya pun menceritakan kisah rombongan yang mengenakan cadar hanya dalam situasi tertentu. Rombongan tersebut membuka dan menutup cadarnya tergantung kondisi tertentu.

“Mohon maaf ini ada sebagian model begitu, orang pakai cadar hanya karena dia berada di lingkungan bercadar. Ini seorang Syekh yang bercerita, ia naik pesawat dengan perempuan bercadar, semuanya satu rombongan, setelah itu turun di bandara setelah itu naik bis, temannya bilang, mana yang dengan saya tadi?” lanjutnya.

Buya Yahya lalu mengatakan jika seseorang dengan tulus mengenakan cadarnya, maka Allah juga akan membalasnya di akhirat nanti.

“’Ya kami semuanya ini. Jawab mereka. Jadi mereka itu bercadar hanya saat berada di kampung Mulia tadi, setelah keluar jadi bebas. Jadi bukan karena Allah ini, macam-macam maksudnya. Jika kita tulus dengan Allah gunakan cadarnya, karena ada kemuliaan itu bukan saja di dunia, Allah juga balas di akhirat nanti,” tutur Buya.

“Jika ada tantangan selagi itu adalah berat maka anda ngalah, kalau kita pakai cadar terus disitu jadi sebab masalah dan sebagainya. Apalagi masuk satu kampung ada sebagian tempat enggak boleh pakai cadar tapi kalau bisa cek lagi kenapa di tempat tersebut tidak boleh pakai cadar?” ungkapnya.

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube: Al-Bahjah TV)

Menurut Buya, tantangan dan permasalahan tentunya ada, seperti lingkungan yang melarang digunakannya cadar di suatu tempat. Semua tergantung dengan alasannya. Apabila alasannya karena pernah adanya kejadian yang tidak terpuji karena cadar, maka sebaiknya kita memaklumi.

“Kalau permasalahannya benci kepada cadar perlu dibenahi dulu dong tempat itu, kita benahi dulu. Kalau permasalahannya di sini memang ada peraturan seperti itu, karena yang datang harus orang jelas perempuannya, mungkin karena dulu pernah ada kejadian orang pakai cadar berbuat tidak jelas, kita maklum saja,” ucapnya.

Buya kemudian menjelaskan jika ada suatu wilayah yang melarang seseorang menggunakan cadar, maka hal itu sangatlah tidak tepat.

“Yang menjadi masalah adalah orang yang anti cadar naudzubillah anti cadar lalu mengatakan cadar tuh Arab saja. Cuman ada pendapat yang mengatakan tidak pakai tidak apa-apa. Ada orang pakai cadar mestinya kan anda tolerir dong. Wong anda biarkan saja disaat ada turis pakai celana pendek saja anda bisa menolerir, kenapa orang pakai cadar enggak bisa toleran? Ini kan aneh banget ini memang banyak kebelinger hari ini,” sambung Buya Yahya.

“Kondisi anda adalah sudahlah kita ikuti karena memang di situ peraturan karena hal demi kebaikan bersama, yang nggak boleh anda sampai batas yang sepakat diharamkan ya, kan kalau sepakat diharamkan jangan dong. Anda boleh masuk kesitu demi kebaikan, jadi jangan gampang-gampang juga, ada usaha dulu dong bener nih boleh nggak boleh bener nih,” terangnya.

Buya Yahya juga menyampaikan jika ada di sekeliling kita yang belum mau mengenakan cadar, maka itu lebih baik. Namun Buya menyarankan bahwa setidaknya seseorang telah menutup auratnya. Namun apabila belum juga menutup aurat, maka sebaiknya sampaikanlah dengan baik dan tidak merasa congkak.

“Ini nasihat untuk semuanya ya kalau kamu yang datang kepada kami orang pakai cadar Alhamdulillah ndak pakai cadar penting nutup aurat, yang belum menutup aurat datang kepada kami juga ada ya cuman kita ngalah mungkin kita tidak usah ngelihat gitu saja,” jelasnya.

“Mungkin anda bisa sampaikan nasihat, akan lebih baik begini, kalau pakai baju itu yang baik, itu saja sudah. Yang penting harus ada pesan yang sampai. Jangan sok deh dalam beragama karena ada kecongkakan beragama merasa lebih dekat kepada Allah lalu merendahkan orang lain ini kan bahaya dalam hidup,” pungkas Buya Yahya.