Terjadinya Musibah dan Bencana Alam Akibat Dosa? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto : YouTube: Al-Bahjah TV)

Antv – Beberapa waktu yang lalu sejumlah wilayah pulau Jawa digunjang bencana alam gempa bumi yang berpusat di Cianjur. Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memiliki magnitudo 5,6.

Bahkan, gempa bumi yang mengguncang Cianjur tak hanya terjadi sekali namun menurut pemberitaan gempa tersebut masih sering terjadi. 

Banyak orang yang menganggap bahwa gempa bumi di Cianjur terjadi karena perbuatan maksiat yang kerap dilakukan oleh masyarakat sekitar. Sebagai seorang pendakwah atau ahli agama, Buya Yahya pun menanggapi hal tersebut. Seperti apa jawabannya? Simak ulasannya di bawah ini.

 

 

Melansir dari YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menanggapi pertanyaan dari salah satu jemaah yang datang terkait gempa bumi di Cianjur terjadi akibat perbuatan yang melanggar syariat agama Islam, seperti maksiat.

Menurutnya, menjadi manusia jangan memiliki sifat sombong saat memandang orang lain. Buya Yahya mengatakan bahwa sombong adalah penyakit yang terdapat didalam hati manusia.

"Yang penting jangan anda sombong saat memandang orang lain. permasalahan kita sering sombong, sombong itu penyakit dalam hati kita," ucap Buya Yahya.

Kemudian bisa saja Allah melimpahkan musibah tersebut kepada orang yang tidak bersalah untuk mengangkat derajatnya, serta untuk orang yang bersalah akan diampuni dosanya.

"Musibah Allah limpahkan bisa saja Allah limpahkan kepada orang yang tidak bersalah untuk mengangkat derajatnya kepada orang bersalah Ali Iman untuk diampuni dosanya," kata Buya Yahya.

Buya Yahya juga menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga lisan agar menghindari perkataan atau berprasangka buruk bahwa musibah yang terjadi di Cianjur akibat dari perbuatan maksiat yang dilakukan oleh orang-orang.

"Tolong jaga lisan jangan berkata wah Cianjur para pendosa semuanya, banyak maksiatnya. Hei orang Cirebon kalau Cianjur digoyang gempa hanya karena orang maksiat, Cirebon juga bisa gilirannya besok. Memang di Cirebon nggak ada orang maksiat," ungkapnya.

Ia juga menyarankan untuk merubah cara pandang, meski ia membenarkan bahwa maksiat dapat mengundang bencana atau musibah. Namun Buya Yahya juga mengatakan jika musibah yang terjadi di Cianjur seolah datang karena adanya maksiat.

"Ayo ubah cara pandang itu, memang betul maksiat mengundang musibah dari Allah tapi kalau sudah melihat orang tertimpa musibah begitu kita perlu menilai begini, iya yang salah semoga menjadi sebab diampuni oleh Allah dan yang lain hati-hati jangan melakukan maksiat tapi jangan mengatakan langsung ini gara-gara maksiat semuanya seolah dipukul rata. Gara-gara maksiat semuanya meninggal itu mati syahid loh ya dia kita bilang ahli maksiat," lanjutnya.

Buya Yahya mengatakan apabila terjadi musibah atau bencana alam yang menimpa diri kita dan orang banyak, lebih baik menjauhkan dari pikiran negatif. Ia mengatakan lebih baik menghibur hati orang-orang yang terkena musibah.

"kalau ada musibah hendaknya kita berbenah semuanya paling tidak dirimu sendiri koreksi kalau seandainya tertimpa musibah di negeri ini jangan sampai dalam keadaan kita yang membuat banyak dosa dan musibah itu semoga Allah menjauhkan kita dari musibah. Kalau mandang musibah kepada orang hibur hati mereka yang sudah tertimpa musibah. Semoga Allah mengangkat derajatmu Allah mengampuni dosamu," pungkas Buya Yahya.