Mengenal Penyakit Menular Poliomielitis: Gejala, Penularan, hingga Pencegahannya

Ilustrasi
Ilustrasi (Foto : Freepik/marinademidiuk)

Antv – Poliomielitis belakangan ini kembali menjadi sorotan masyarakat, lantaran penyakit ini tergolong sangat berbahaya terutama bagi anak-anak.

Namun, apa sebenarnya penyakit poliomielitis itu serta bagaimanakah gejala hingga pencegahan yang perlu diketahui?

Berikut ini ANTVKlik sajikan sederet informasi mengenai poliomielitis menurut pemaparan dari Dr. dr. Raihan, SpA(K) selaku Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI dan dokter spesialis anak di Aceh.

Apa itu Poliomielitis?

img_title
Ilustrasi. (Foto: Freepik/marinademidiuk)

Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf, menyebabkan lumpuh layuh sehingga terjadi kecacatan permanen atau seumur hidup.

Penyakit ini pada umumnya menyerang semua usia, namun kebanyakan menyerang anak di usia kurang dari 5 tahun.

Bagaimana penularannya?

Penularan penyakit ini bisa melalui lingkungan atau air/makanan yang tecemar oleh tinja yang mengandung virus polio. Siklusnya antara lain sebagai berikut:

  • Seorang anak terinfeksi - virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut - berkembangbiak di kelenjar getah bening saluran cerna - darah - sistem saraf - lumpuh dan catat - berisiko ke kematian.
  • Virus keluar melalui tinja, sangat menular (bertahan dalam tinja sampai seratus hari), dan siklusnya terus berulang.

Bagaimana gejala poliomielitis?

Gejala dari penyakit ini terbagi atas dua jenis, yaitu paralitik dan non paralitik:

  • Paralitik: Kelumpuhan dalam 48 jam dari sumsum tulang belakang sampai otot, batang otak atau keduanya sekaligus; mengganggu pernapasan, kesulitan makan, lumpuh pita suara, kesulitan bicara.
  • Non paralitik: Demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, meningitis.

Bagaimana pencegahan poliomielitis?

img_title
Ilustrasi. (Foto: Freepik/smilephotoap)
  • Imunisasi polio
  • Vaksin polio 2 macam: OPV (tetes) dan IPV (suntikan)
    • Imunisasi 4 kali (OPV usia 1-2-3-4 bulan dan IPV usia 1 bulan)
    • Harus terjadi kekebalan komunitas/herd immunity
    • Target cakupan imunisasi polio lebih dari 95%
  • Mencegah pencemaran lingkungan dan pengendalian infeksi dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS): bab di jamban dan mengalirkannya ke septic tank, cuci tangan, lebih waspada memilih makan dan minuman yang mungkin sudah terkontaminasi.