Penyintas COVID-19 Berisiko Lebih Tinggi Terkena Diabetes? Ini Penjelasan Dokter

Ilustrasi Diabetes
Ilustrasi Diabetes (Foto : Freepik/wirestock)

Antv – Pandemi COVID-19 tampaknya masih berlangsung hingga saat ini, jika berkaca pada masih banyaknya pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Belakangan, banyak pertanyaan yang muncul, yang mengaitkan COVID-19 dengan penyakit diabetes.

Beberapa pemberitaan menyebutkan bahwa penyintas atau orang yang pernah terkena COVID-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes di kemudian hari lantran naiknya gula darah yang cukup signifikan secara misterius.

img_title
Diabetes. (Foto: Freepik/xb100)

Terkait kabar yang beredar itu, Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, K-EMD, FINASIM selaku dokter yang ahli dalam penyakit diabetes menjawab, bahwa itu tidak benar.

Adapun, alasan mengapa gula darah pasien COVID-19 bisa tinggi bisa saja karena mereka tidak mengetahui bahwa sebenarnya mereka memang memiliki kadar gula darah yang tinggi sebelumnya.

img_title
Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, K-EMD, FINASIM. (Foto: Istimewa)

“Penyebabnya satu bisa jadi pasien itu nggak menyadari kalau dia ada gula, tahu-tahu pas kena COVID dan berobat ke dokter dicek gulanya tinggi,” kata dr. Eliana  saat Webinar Online World Diabetes Day 2022 bersama Diabetasol, Kamis, 10 November 2022.

Lebih lanjut, dr. Eliana juga mengungkap bahwa penyebab lainnya bisa jadi karena obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien atau penyintas COVID-19, yang rupanya menjadi pemicu naiknya gula darah.

“Bisa juga karena obat-obatan, mereka biasanya mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan, yang kita sebut sebagai steroid,” katanya. 

img_title
Ilustrasi Cek Gula Darah. (Foto: Freepik/mayakruchankova)

Steroid sendiri merupakan obat anti radang yang biasanya dikonsumsi oleh para pasien COVID, yang mana pada dasarnya obat itu bisa menimbulkan efek naiknya gula darah bagi sebagian orang yang memang memiliki bakat gula darah yang tinggi.

“Steroid ini kan memang obat anti radang nih, sering dipakai untuk radang tenggorokan. Nah, kalo misalnya pasien memiliki bakat gula atau kencing manis, dia minum obat itu aja gulanya langsung naik,” ujar dr. Eliana.

Kemudian, dengan tegas dr. Eliana mengatakan bahwa sebetulnya COVID-19 ini bukanlah pemicu utama naiknya gula darah sehingga bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, melainkan beberapa obat yang dikonsumsi pasien lah yang menjadi pemicunya.

“Jadi sekali lagi bukan karena COVID nya yang bikin diabetes, tapi karena memang pasien itu awalnya sudah ada gula sejak awal, atau dari obat-obatan yang diberikan pada pasien yang memicu kenaikan gula darah tersebut,” tandas dr. Eliana.