Benarkah Penggunaan Dry Shampoo Jadi Pemicu Kanker?

Ilustrasi penggunaan dry sampo
Ilustrasi penggunaan dry sampo (Foto : Pixabay/mohamed_hassan)

Antv –Berita tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di antara para pengguna dan juga menyoroti kebutuhan untuk memilih produk yang tepat dan aman secara ilmiah. Dilansir dari laman Times of India, inilah penjelasan mengenai penggunaan dry shampoo.

Dr. Sravya C. Tipirneni, Konsultan Dermatologis, Ahli Kosmetikologi dan Trikologi mengungkapkan bahwa informasi tersebut tentunya akan membuat banyak pihak kecewa. Namun, melewatkannya juga dapat membahayakan kesehatan bagi para penggunanya.

Risiko Kanker

 

img_title
Ilustrasi rambut rusak. (Foto: Freepik/user18526052)

Menurut Dr. Tipirneni, “Dry shampoo mengandung benzena, bahan kimia yang sangat berbahaya di udara yang dapat terhirup ke dalam paru-paru selama diaplikasikan. Selain itu, benzena telah diklasifikasikan sebagai agen karsinogenik dan berperan dalam terjadinya berbagai jenis leukemia.”

“Beberapa di antaranya adalah leukemia myeloid akut dan leukemia limfositik kronis. Dry shampoo juga mengandung serat dan magnesium silikat terbaik dalam bentuk bubuk yang masuk ke paru-paru dan dalam kasus tertentu penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan kanker. Yang sudah ada atau menggarisbawahi masalah pernapasan berada pada risiko yang lebih tinggi," ujarnya lagi.

Dr. Manjot Marwah, seorang Celebrity Dermatologist pemenang Penghargaan dan Ahli Bedah Transplantasi Rambut, Konsultan & Direktur di “Dr Manjot's Clinic,” mengatakan, “Dry shampoo dan itu sendiri tidak meningkatkan risiko kanker atau ruam, kontaminasi dengan butana. Hal itu menyebabkan karsinogenik dan iritasi yang menyebabkan masalah ini. Propelan yang digunakan untuk membuat semprotan aerosol adalah sistem berbasis butana. Semprotan ini biasanya disemprotkan di kamar mandi kecil dimana ventilasi tidak tepat dan orang-orang benar-benar menghirup benzena dan meningkatkan risiko kanker."

Menjelaskan apa yang membuat produk ini berbahaya, Dr Marwah lebih lanjut menyatakan, "Sebelumnya kami menggunakan propelan semprot aerosol yang dibuat dengan CFC tetapi kemudian disadari bahwa CFC mempengaruhi lapisan ozon dan karenanya dilarang. Propelan saat ini bertenaga butana yang menciptakan tekanan di dalam kaleng aerosol, yang pada akhirnya memungkinkan kami menyemprotkan kabut halus produk saat kami menekan nosel."

Efek Kesehatan dari Benzena

 

img_title
Ilustrasi penggunaan dry sampo. (Foto: Pixabay/mohamed_hassan)

Dr. Geetika Mittal Gupta, Dokter Estetika dan Direktur Medis di Isaac Luxe, mendefinisikan benzena sebagai karsinogen manusia. Namun menurutnya, sifat karsinogenisitas tergantung pada jumlah dan lama paparan di dalam tubuh.

"Benzena dapat dihirup atau dapat dicerna melalui makanan. Setelah mencapai aliran darah, kemudian mengalir ke seluruh tubuh Anda dan disimpan di sumsum tulang dan lemak untuk sementara. Benzena diubah menjadi metabolit aktif di hati & sumsum tulang yang dapat menyebabkan leukemia, kelainan darah, kelainan sumsum tulang dll,” jelasnya.

“Menariknya, benzena juga digunakan untuk membuat plastik, deterjen, pewarna, dan pestisida.

Bernapas atau menyerap benzena dari waktu ke waktu dapat menyebabkan leukemia, anemia, dan kelainan darah lainnya, menurut FDA,” kata Dr Marwah.

“Sebagian besar penelitian yang dilakukan adalah tentang bahaya kerja seperti pada pekerja pabrik cat, dimana paparan benzena telah menyebabkan kanker. Namun, benzena juga ada dalam tembakau dan menyebar melalui perokok aktif dan pasif. Benzena bekerja dengan menyebabkan sel tidak bekerja dengan benar. Misalnya, bisa menyebabkan sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah, yang bisa menyebabkan anemia. Selain itu, bisa merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dalam darah dan menyebabkan hilangnya sel darah putih," jelasnya.

Dokter juga percaya bahwa keseriusan keracunan yang disebabkan oleh benzena tergantung pada jumlah, rute dan lamanya paparan, serta usia dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dari orang yang terpapar.

Cara Aman Menggunakan Dry Shampoo

 

img_title
Ilustrasi penggunaan sampo. (Foto: Freepik/valuavitaly)

"Sampo kering digunakan di kulit kepala untuk menghilangkan lengket dan minyak ketika seseorang tidak bisa mencuci rambut. Seseorang tidak boleh kecanduan," kata Dr. Gunjan Verma, Konsultan - Dermatologi.

Dia percaya tidak ada yang bisa menggantikan mencuci rambut dengan air dan sampo yang lembut. Menurutnya, dry shampoo boleh jarang atau sesekali, tapi jangan dibiasakan.

Dr Gupta membagikan daftar hal yang perlu diingat saat memilih produk seperti Dry Shampoo:

  • Selalu beli produk yang disarankan oleh dokter kulit
  • Jangan terkecoh dengan produk yang mengklaim natural & organic. Alami tidak selalu berarti aman
  • Selalu periksa apakah produk bebas bahan beracun
  • Teliti bahan-bahannya sebelum membeli
  • Pilih produk bebas bahan kimia beracun, bebas sulfat, dan bebas pewangi
  • Hindari membeli sampo yang mengandung bahan-bahan ini; Sulfat. Paraben, polietilen Glikol (PEG), Phthalates, Formaldehyde, Triclosan, Dimethicone, Retinyl palmitate dll.
  • Sodium lauroyl sarcosinate, Sodium cocoyl glycinate, Disodium, minyak esensial, tumbuhan, ekstrak buah, dan minyak biji dianggap aman untuk digunakan dalam sampo. Gunakan bahan-bahan ini sebelum membeli sampo.

Melakukan riset sebelum menggunakan produk adalah kuncinya!