Teddy dan Ferdy, Sejatuh-jatuhnya Bintang Jatuh

Teddy dan Ferdy, Sejatuh-jatuhnya Bintang Jatuh
Teddy dan Ferdy, Sejatuh-jatuhnya Bintang Jatuh (Foto : Ilustrasi-Pixabay)

Antv – Teddy dan Ferdy. Dua nama yang sangat laki. Keduanya bersahabat. Keduanya sosok pria idaman. Berprestasi. Gaul dan gagah.

Pokoknya, keduanya bikin iri banyak cowok. Dan bikin kesengsem rata-rata cewek.

Tapi ini bukan kisah tentang Teddy Minahasa dan Ferdy Sambo. Dua Irjen Polisi yang bernasib sial karena perbuatannya. Sama sekali bukan.

Ini sebuah cerita pendek yang dibuat sambil minum kopi. Dan disarankan, bacanya pun sambil ngopi. Boleh dengan sebatang rokok di jari. Insya Allah, rokok habis, tulisan pun selesai dibaca.

Kita mulai.

Teddy seorang selebritis. Bintang sinetron, aktor layar lebar, anak band dan host infotainment. Usianya 27 tahun dan belum berkeluarga. Fans-nya biasa menjulukinya Teddy Biar, karena kelakuannya yang suka masa bodo.

Pendapatan Teddy Biar tak kurang Rp25 M perbulan.  Pamornya ada di papan atas celebritis negeri ini. Program TVnya banyak. Wajahnya wara-wiri dibanyak iklan produk kenamaan. Kesehariannya hedon.

Sementara Ferdy pemain sepakbola timnas. Striker dan pemain inti. Usianya 25 tahun. Juga belum berkeluarga. Suporter bola memanggilnya Ferdy Samber, karena skillnya jago menyamber bola lawan.

Tentang penghasilan perbulan, Ferdy Samber tak sebesar Teddy Biar. Kenyataan di negerinya memang begitu. Penghasilan atlet kalah dengan penghasilan artis. Tapi cukup besar juga. Mencapai Rp15 M per bulan. Gaya hidupnya melangit.

Selain sebagai pemain bola ganteng, dia pun banyak membintangi iklan. Dari mulai produk sempak pria, outfit olahraga, asuransi, perbankan hingga iklan perusahaan milik negara.

Ditegah pamor dan kebintangannya, malang bagi Teddy dan Ferdy. Diluar dugaan, secara bersamaan mereka ketiban musibah yang luar biasa.

Penggemarnya terperangah. Kaget enggak ketulungan. Banyak yang prihatin. Kecewa bercampur geram. Termasuk pesaing profesinya, yang sebenarnya, sesekali diam-diam tersenyum ngenyek.

Teddy sang selebritis, yang seolah jadi lelaki muda idaman ternyata punya perilaku sex menyimpang. Dia bisex. Sebenarnya itu urusan dia. Hak dia. Tapi dengan bukti beredarnya video hubungan sejenisnya dengan seorang mahasiswa di apartemennya, masyarakat kecewa, marah dan jijik.

Dunia hiburan pun terguncang. Media mengulik beritanya sampai tak bersisa. Video making-lovenya yang aneh banyak diintip orang. Banyak ditonton, di-save dan dicari orang-orang yang sekolam dengannya.

Publik selama ini tahunya Teddy normal, karena dia punya tunangan seorang gadis cantik pemilik salah satu stasiun TV swasta tempat dimana dia banyak mengisi acara.

Sementara Ferdy tak kalah runyam petakanya. Dia yang menjadi role model pemuda idaman terlibat pelecehan seksual dibawah umur yang mengakibatkan korban bunuh diri.

Korban adalah anak seorang jendral bintang dua pejabat kepolisian. Ayahnya berhasil membuktikan Ferdy tersangka karena copy chating WA antara anaknya dan Ferdy. Dimana Ferdy terindikasi pernah berhubungan badan dengan korban beberapa kali. Dan korban memilih bunuh diri karena hamil dan Ferdy tak mau tanggung jawab.

Kini keduanya menjadi tersangka. Sudah digelandang polisi masuk kurungan. Bisa jadi satu kerangkeng. Tetap melanjutkan persahabatanya dalam penyesalan.

Peggemarnya kecewa tak mau  mengidolakannya lagi. Kebintangan Teddy dan Ferdy rontok serontok-serontoknya.

Tapi, Teddy dan Ferdy belum mati. Mereka masih muda. Masih hidup dan punya kesempatan bebas usai menjalani hukuman nanti. Pintu tobat pun masih terbuka untuknya. Jika memang mau tobat. Kalau enggak, itu urusan mereka. Jangan ngajarin.

Lihat Ariel Noah, usai dihukum, kebintangannya tetap moncer. Lebih moncer dari sebelumnya. Orang seolah lupa kelakuannya di video pernah begini-begitu dengan artis itu dan bini orang.

Dan lucunya, para wanita bangsanya dari berbagai generasi tetap mengidolakanya. Tetap kesengsem sampai basah melihatnya. Kalau kebetulan melihat konsernya dan jejingkrakan. Basah keringat!

Hidup tidak aneh, manusianya yang aneh. Mungkin. *

Disclaimer: Cerita ini fiktif belaka. Jika ada kemiripan nama tokoh, tempat kejadian cerita atau opini, itu adalah kebetulan yang apabila disengajakan bertujuan untuk sebuah pelajaran bahwa hidup sekarang bisa berarti bukan hidup hari esok.

Penulis: Yusuf Ibrahim - Wapemred ANTV