Opini, Polisine Rakyat di Era Milenial Menjaga Kehidupan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara. (Foto : Polri)

Antv –Pada era milenial,tugas dan tanggungjawab Polri adalah melihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) untuk mewujudkan rasa aman. Langkah tersebut agar semua orang memiliki perasaan bebas dari seluruh potensi gangguan yang dapat membahayakan jiwa maupun harta bendanya.

Ditengah masyarakat modern dan demokratis,Polisi dituntut menjadi kumpulan orang-orang baik penjaga kehidupan yang memiliki hati nurani. Polisi juga dituntut terus berupaya memastikan masyarakat aman dan nyaman menjalankan aktifitas.

Polisi juga dituntut tidak berang saat dikritik. Tetapi justru membuka peluang seluas-luasnya dan berharap agar masyarakat tidak bosan menyampaikan kritik.

Peran dan kehadiran Polisi sangat penting sebagai solusi atas permasalahan sosial yang semakin kompleks.

Harapan dan tuntutan lain terhadap Polisi juga ditulis dalam buku Chrysnanda DL, seperti ‘Polisine rakyat iku jujur ora ngapusi’. Polisi tidak bersikap ‘pokoke Anda saya tilang’. Polisi diminta jangan berperilaku yang membuat masyarakat takut dan enggan berurusan dengan polisi.

Keseriusan Polri memenuhi harapan masyarakat diwujudkan dengan program untuk mempercepat proses menjadi polisi yang profesional modren dan terpercaya yang dikenal dengan tagline Promoter. Kemudian upaya mewujudkan Polri yang prediktif,responsibilitas dan transparansi berkeadilan yang populer dengan tagline Presisi.

Tagline tersebut bisa diwujudkan dengan prioritas transformasi organisasi,transformasi operasional dan transformasi pelayanan publik serta transformasi pengawasan.

Penekanan pada Presisi agar setiap insan bhayangkara mampu melaksanakan tugas secaracepat,tepat,responsif,humanis,transparan,bertanggungjawab dan berkeadilan. Bahkan dalam penanganan perkara,Polri wajib menerapkan scientific crime investigasion, secara profesional dan transparan untuk menekan timbulnya kejanggalan yang menyisakan pertanyaan dari publik.

Polri Dituntut Konsisten

Polisi bukan saja hanya semata soal profesionalitas dan integritas serta transparansi. Polri juga harus kontinu dan konsisten melakukan perubahan secara konfrehensif yang menyentuh seluruh sektor.Melakukan kajian detail untuk mengevaluasi pola kerja yang sudah menjadi budaya,sistim rekrutmen,kurikulum pendidikan,pengelolaan personil,kesejahteraan hingga soal reward dan punishment.

Seluruh upaya untuk mewujudkan Kamtibmas tetap kondusif,harus disiapkan dalam cetak biru berisi deskripsi detail tentang perubahan dan memastikan prosesnya dilaksanakan dan diterapkan dengan baik dan benar.Disusul dengan evaluasi secara berkala lewat penilaian objektif dan transparan.

Jumlah personil Polri yang mencapai 500.000 orang dengan kewenangan yang besar serta perilaku oknum yang menyimpang tentu berpotensi memicu permasalahan yang membuat citra dan kepercayaan publik terhadap Polri anjlok.

Kasus yang dipicu tindakan Irjen Ferdy Sambo dan Irjen Teddy Minahasa serta peristiwa tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bisa menggiring Polri memasuki suatu kondisi yang tidak biasa bahkan harus disikapi dengan bertindak out of the box.

Seperti yang disebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,Polri saat ini sedang melaksanakan proses pemurnian untuk menjadi emas yang berkadar 24 karat.

Peran pemimpin Polri

Pemimpin memiliki peran penting untuk menyelesaikan bukan membiarkan setiap masalah .Setiap pemimpin, dari mulai tingkap paling rendah hingga pimpinan tertinggi semestinya menjadi pemecah permasalahan atau problem solving untuk setiap permasalahan yang dihadapi.

Polri juga membutuhkan pemimpin diberbagai tingkatan yang dapat menjadi problem solving.Pemimpin yang mengayomi dan memotivasi agar memiliki derap langkah yang sama menuju tujuan.

Pemimpin Polri yang piawai mengambil keputusan secara cepat,tepat dan berani tegas menindak siapapun anggota yang telah cukup bukti melanggar aturan.

Seperti sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi Polri yang terlibat dalam aksi kejahatan.

Serta memastikan setiap insan bhayangkara telah memahami bahwa Polisi yang baik dan dicintai rakyat, adalah polisi yang tidak kemana-mana tetapi ada dimana-mana.

Penulis: Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan