Menggunakan pemindaian tomografi komputasi mikro dari tengkorak ular ini dalam bentuk tiga dimensi dan hipotesis filogenetik baru, menjelaskan urutan awal asal mula tengkorak ular modern.
Analisis morfologis dan molekuler termasuk data tengkorak baru memberikan dukungan kuat untuk radiasi basal ekstensif ular awal dengan kaki belakang dan panggul, menunjukkan bahwa morfologi perantara ini bukan hanya fase sementara antara rencana tubuh berkaki dan tidak berkaki.
Para peneliti kemudian memberikan nama najash rionegrina kepada spesimen fosil yang mereka temukan karena ditemukan di Provinsi Rio Negro, Patagonia, Argentina.
Ular ini tidak mencapai panjang lebih dari 1500 mm dan diperkirakan ular ini hidup di sebelum periode kepunahan anoksik pada periode kapur (Cenomanian-Turonian) sekitar 90 juta tahun yang lalu.
