Waspada Diabetes, 3 Bau Napas yang Menandakan Kadar Gula Darah Tinggi

Bau Nafas
Bau Nafas (Foto : Freepik/imageblast)

Antv – Seseorang yang didiagnosis diabetes perlu memastikan bahwa mereka mampu menjaga kesehatanya dengan baik, seperti mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, diet, serta olahraga yang tepat. 

Melansir dari laman Times Of India pada Senin, 26 September 2022, diabetes yang tidak diperhatikan dengan baik dapat memperburuk kadar gula darah dan bahkan dapat naik ke tingkat yang berbahaya hingga mematikan. 

Penderita diabetes yang terabaikan dapat meningkatkan risiko stroke, amputasi, dan serangan jantung.

1. Bagaimana diabetes bisa menghasilkan bau?

img_title
Bau Nafas. (Foto : Freepik/imageblast)

Diabetes ketoasidosis adalah salah satu efek samping diabetes yang mematikan. Komplikasi diabetes ini berkembang ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memungkinkan gula darah masuk ke sel, untuk digunakan sebagai energi. 

Kemudian hati memecah lemak untuk bahan bakar, yang menghasilkan asam yang disebut keton. Ketika terlalu banyak keton diproduksi terlalu cepat, mereka dapat menumpuk ke tingkat yang berbahaya dalam darah dan urin. 

Reaksi ini terjadi di dalam hati, yang menyebabkan darah menjadi asam. Kondisi ini dapat menghasilkan tiga jenis utama bau napas. 

Hal ini adalah tanda toksisitas. Keton meninggalkan tubuh melalui napas dan keringat kita, yang menyebabkan bau.

2. Mengidentifikasi bau terkait diabetes

Bau-bauan ini terkait dengan keton yang berlebihan dalam tubuh:

  • Bau buah pada nafas
  • Nafas yang berbau seperti kotoran. Ini bisa disebabkan oleh muntah yang berkepanjangan atau obstruksi usus
  • Napas dengan bau seperti amonia, yang biasanya terjadi pada orang yang mengalami gagal ginjal kronis

Selain menguji kadar gula darah, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda ini. Meskipun tampak halus tetapi memiliki potensi besar dalam menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit. 

Tanda-tanda ini dapat membantu kamu mengenali penyakit dan segera mengambil bantuan medis bahkan pada tahap awal.

3. Seberapa sering kondisi ini?

img_title
Diabetes. (Foto : Freepik/imageblast)
 

Orang dengan diabetes tipe 1 dapat mengembangkan ketoasidosis karena infeksi, cedera, penyakit serius, stres operasi atau dosis suntikan insulin yang hilang.

Diabetes ketoasidosis lebih jarang dan parah pada orang dengan diabetes tipe 2. Namun, bisa dipicu oleh gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama.

Ketoasidosis juga dapat terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes. Hal ini dapat terjadi dalam kasus kelaparan, di mana kekurangan glukosa memaksa tubuh melakukan proses ketogenesis untuk energi. 

4. Tanda-tanda ketoasidosis lainnya

img_title
Diabetes. (Foto : Freepik/imageblast)

Selain bau napas, tanda-tanda lain dari kondisi ini meliputi:

  • Napas lebih dalam
  • Kelelahan
  • Buang air kecil berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut

5. Bagaimana mencegah diabetes ketoasidosis?

img_title
Diabetes. (Foto : Freepik/imageblast)
 

Penderita diabetes disarankan untuk sering memeriksa gula darahnya untuk mengetahui kadarnya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk.

Penting untuk tetap berpegang pada obat yang diresepkan oleh dokter dan jika merasa sakit, konsultasikan lagi dengan dokter untuk menyesuaikan insulin. Pertahankan gaya hidup sehat, aktif dan seimbang untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran target yang sehat.

6. Tips diet untuk penderita diabetes

img_title
Sayur dan Buah. (Foto : Freepik/imageblast)

Makanan diet harian harus rendah kalori, lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam. Makan lebih banyak makanan kaya serat seperti sereal gandum utuh, roti, kerupuk, nasi, atau pasta.

Mengganti soda dan jus kemasan dengan air biasa. Juga dapat menambahkan beberapa rasa menggunakan jeruk, lemon, mentimun, atau stroberi yang baru dipotong.

Sertakan banyak buah dan sayuran dalam diet. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rencana makan ramah diabetes.

7. Tips kebugaran untuk penderita diabetes

img_title
. (Foto : undefined)

Cobalah untuk melakukan beberapa jenis aktivitas setiap hari. Jika tidak terbiasa berolahraga, mulailah dengan berjalan kaki 10 menit, 3 kali sehari. Atau dapat berjalan-jalan di sekitar rumah untuk jangka waktu tertentu jika sulit menemukan cara untuk berjalan-jalan.

Seiring dengan berjalan dasar, tingkatkan kekuatan otot. Kamu dapat melakukan ini dari latihan yang lebih sederhana seperti yoga, atau yang lebih intens seperti melakukan push-up.

7. Komplikasi lain dari diabetes

Gula darah dan diabetes yang kurang terkontrol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Ini dapat meningkatkan risiko banyak masalah jantung seperti serangan jantung dan stroke.

Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, mata, kaki dan kulit. Diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko demensia serta depresi.