FIBA Basketball World Cup 2023 Indonesia, LOC Luncurkan Tiket Single Game FIBA World Cup 2023

Cinta Laura Resmi Jadi Local Ambassador FIBA World Cup 2023
Cinta Laura Resmi Jadi Local Ambassador FIBA World Cup 2023 (Foto : ANTVklik/Abdul Azis)

"Untuk kategori 2 sangat terjangkau mulai dari Rp 500 ribu - Rp 750 ribu. Kategori 3 harganya Rp 200 ribu - Rp 500 ribu, kategori 4 125 ribu- Rp 200ribu, kategori 5 Rp 100 ribu- Rp 150 ribu. Saya rasa itu harga yang sangat terjangkau untuk kejuaraan Piala Dunia. Harus diingat bahwa ini adalah tingkatan tertinggi bola basket di dunia. Jadi dengan harga tersebut semakin banyak pecinta bola basket yang dapat datang ke Indonesia Arena. Info lengkap di website di FIBA," kata Cahyadi.

Harga tiket single game FIBA World Cup 2023 bisa didapatkan mulai dari Rp 100.000 untuk tempat duduk kategori 5. Nantinya, tiket bisa dibayar melalui berbagai aplikasi pembayaran seperti Ovo, Dana, Shopee Pay, dan Link Aja.

"Peluncuran tiket single game ini membantah anggapan bahwa FIBA World Cup 2023 ini hanya terjangkau untuk kalangan tertentu. Sekarang masyarakat Indonesia bisa segera memesan tiket berharga murah ini agar tidak ketinggalan menyaksikan langsung aksi-aksi pebasket kelas dunia di depan mata tanpa harus keluar banyak uang untuk ke luar negeri," kata Cahyadi. 

Dalam kesempatan sama, Executive Director FIBA World Cup 2023 David Crocker memuji komitmen pemerintah Indonesia dalam membantu penyelenggaraan ajang ini dengan membangun Indonesia Arena.

Ia mengatakan, dalam 45 hari ke depan Indonesia akan kedatangan tim-tim hebat dunia seperti Kanada yang punya tim bermaterikan para pemain NBA, Prancis yang sempat mengalahkan Amerika Serikat di Olimpiade Tokyo, dan juara bertahan FIBA World Cup Spanyol.

"Melihat venue baru ini saya tersenyum karena ini menakjubkan. Terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memberikan fasilitas luar biasa ini yang akan membuat orang Indonesia bangga," kata dia.

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengaku lega FIBA World Cup 2023 akan segera bisa digelar. "Walau yakin, saya sempat deg-degan selama setahun ke belakang memantau pembangunan Indonesia Arena yang awalnya masih berbentuk tanah. Ternyata kalau bangsa Indonesia mau kita bisa," ujarnya.