Di kuarter kedua, Pelita Jaya tampil lebih agresif, bisa mencetak 27 poin. Dalam lima menit terakhir di kuarter kedua, Pelita Jaya running score 15-2 untuk mengambil alih permainan. Pelita Jaya unggul 39-23 saat turun minum. Bumi Borneo di kuarter kedua hanya mencetak sembilan poin saja sepanjang kuarter kedua ini.
Bumi Borneo sebenarnya tampil lebih agresif di kuarter tiga dan berhasil memangkas jarak menjadi empat poin saja 37-41. Momentum tersebut terjadi saat kuarter ketiga berjalan empat menit. Sayangnya, momentum itu tak terjaga dan Pelita Jaya kembali membangun keunggulan. Three point Andakara Prastawa Dhyaksa membuat Pelita Jaya unggul 59-45 di akhir kuarter ketiga.
Di kuarter keempat, Pelita Jaya sempat unggul 17 angka yakni 70-53 setelah Yesaya Saudale mencetak dua kali free throw. Pelita Jaya hanya tinggal menjaga keunggulan saja di sisa waktu pertandingan. Usaha Bumi Borneo menit-menit akhir tidak cukup untuk menyamakan kedudukan. Pelita Jaya akhirnya menang 74 lawan 67.
Di kubu Pelita Jaya, Muhammad Arighi menjadi penyumbang angka tertinggi dengan 16 poin. Diikuti Andakara Prastawa 14 poin, Dominique Sutton 13 poin dan 17 rebound serta Dashaun Wiggins 10 poin. Sedangkan Bumi Borneo, Cameron Ridley menyumbang 16 rebound dan Randy Bell 15 poin.
"Kami kurang tenang di awal laga. Kemudian terlambat melakukan adjustment di kuarter ketiga. Kami akui tadi sedikit panik. Makanya harus lebih konsentrasi dalam pertandingan. Apalagi kalau sudah leading, tidak boleh hilang fokus," ujar Arighi, usai pertandingan.
Di laga selanjutnya, Pelita Jaya akan menemui lawan berat Dewa United Banten pada 17 Maret mendatang.
