Antv – Juventus terancam kembali menerima sanksi pengurangan poin akibat skandal pemalsuan keuangan menyusul pemalsuan nilai transfer dan keuntungan modal (Finansial) pada Jumat, 20 Januari 2023 malam WIB lalu.
Menurut laporan media asal Italia, Corriere dello Sport melaporkan jika Federal Prosecutor’s Office yang memeriksa kasus ini meminta hukuman tambahan untuk Juventus.
Hal tersebut akibat tuduhan Bianconeri melakukan ‘kesepakatan’ tersembunyi pada musim 2019/2020 dan 2020/2021 silam bersama pemain.
Penyelidikan akan terus dilakukan termasuk kepada para pemain yang sempat terlibat. Mantan pemain Bianconeri, Paulo Dybala yang kini bermain untuk AS Roma turut memberikan pengakuan.
“Kami seharusnya menerima gaji tiga bulan, pernyataan itu tidak mencerminkan apa yang terjadi,” kata Dybala, via football Italia.
“Usulannya adalah untuk memberikan gaji hingga empat bulan, tetapi kami para pemain tidak setuju. Kesepakatannya adalah kami akan menerima gaji untuk tiga bulan lagi pada musim berikutnya, dan yang diberikan hanya satu," ucapnya.
Saat Serie A ditangguhkan karena Covid-19 pada 2020, Juventus dan pemainnya mencapai kesepakatan gaji yang dijelaskan dalam siaran pers resmi sebagai keringanan gaji empat bulan.
Namun, para pemain Juventus diduga menolak gaji mereka selama empat bulan, yang juga membantu meringankan pernyataan tersebut secara signifikan.
