Gagal Lolos di Fase Grup, Ini 5 Kesalahan Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022

Ini 5 Kesalahan Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022
Ini 5 Kesalahan Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 (Foto : Twitter)

AntvTimnas Jerman mengakhiri gelaran Piala Dunia Qatar 2022 lebih cepat setelah tidak mampu lolos dari Grup E dengan hanya mengoleksi 4 poin. 

Kemenangan 4-2 atas Kosta Rika berujung sia-sia karena Jepang, Sang Cahaya Asia, berhasil menundukkan Spanyol dengan skor 2-1.

Dengan hasil tersebut, Jepang memastikan diri lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup, sementar Spanyol menyusul di peringkat kedua. 

Lantas, apa saja kesalahan yang dilakukan oleh Timnas Jerman sedari awal turnamen ini dimulai?

Berikut 5 kesalahan Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 yang dikutip dari fandom.id

1. Finishing yang Buruk

Jerman sebenarnya tidak tampil buruk-buruk amat. Mereka seringkali berhasil membongkar pertahanan lawan namun selalu menemui jalan buntu saat harus menyelesaikan suatu peluang.

Di pertandingan pertama xG mereka mencapai 3,53 namun hanya bisa mencetak satu gol.

2. Pertahanan Rapuh

Dalam ajang ini kita juga diperlihatkan dengan rapuhnya pertahanan Jerman. Terlebih untuk posisi bek tengah yang diisi oleh Antonio Rudiger dan Niklas Sule.

Keduanya tak jarang melakukan kesalahan yang malah kerap menguntungkan lawan.

3. Telat Panas

Di babak fase grup Piala Dunia 2022 ini, Jerman selalu mengalami keadaan tertinggal. Anak asuh Hansi Flick baru merespon jika keadaan tersebut baru disadari.

Mereka tak mampu mendominasi lawannya sedari awal pertandingan berjalan.

4. Kehilangan Striker Murni

Pensiunnya Miroslav Klose ternyata masih berpengaruh buat Jerman. Di Piala Dunia 2018, mereka juga terseok-seok tanpa kehadirannya sebagai ujung tombak yang produktif.

Kali ini mereka sebenarnya punya Niclas Fullkrug, namun ia malah tak pernah tampil menjadi starter walau berhasil membuktikan dengan 2 gol yang dicetaknya.

5. Fokus Terpecah

Aksi yang dilakukan oleh Timnas Jerman di partai perdana saat melawan Jepang membuat fokus dari anak asuh Hansi Flick terpecah.

Ada gejolak yang terjadi di internal tim antara pemain senior yang lebih pusing mikirin aksi, dan pemain muda yang pengen fokus ke pertandingan.